KLATEN, KOMPAS.com - Mobil bisa mogok setelah menerjang banjir karena beberapa faktor utama, terutama terkait dengan masuknya air ke dalam sistem penting kendaraan.
Air dapat mengganggu beberapa sistem pada mobil, sehingga mesin gagal berputar atau kerap disebut mogok.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan ada beberapa penyebab mobil mogok setelah menerjang banjir.
Baca juga: Nekat Terjang Banjir, Banyak Motor Mogok di Jalan Kaligawe Semarang
“Pertama water hammer, atau masuknya air ke ruang bakar melalui saluran udara, hal itu akan mengganggu langkah piston karena mengompres unsur lebih padat daripada udara,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2025).
Hardi mengatakan, putaran mesin akan terhenti akibat water hammer, bahkan dapat merusak lengan piston hingga blok mesin.
“Water hammer merupakan dampak terburuk setelah mobil menerobos genangan air, tidak hanya mogok tapi bisa mengakibatkan turun mesin atau overhaul,” ucap Hardi.
Baca juga: Enggan Terobos Banjir Kelapa Gading, Sopir Ojol: Kalau Motor Mogok, Biaya Mahal Lagi
Hardi mengatakan, bila air masuk ke electronic control unit (ECU) sekring, sensor, dan kabel-kabel listrik, bisa menyebabkan korsleting atau gangguan pada sistem elektronik.
“Pada kondisi tertentu, jika ECU rusak, mobil bisa mati total dan tidak bisa dinyalakan, meski kunci kontak sudah diposisikan On,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, penyebab mobil mogok bisa karena masalah mendasar seperti terganggunya saluran udara atau pengapian.
Baca juga: Truk Mogok di Pelintasan Sidoarjo, 4 Perjalanan Kereta Sempat Terhambat
“Jika filter udara basah, aliran udara ke mesin terhambat, menyebabkan mesin tidak bisa bekerja dengan optimal atau bahkan mati, sama saja suplai udara tidak sesuai kebutuhan,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, ketika busi dan koil basah, mobil bermesin bensin bisa mogok, mati atau sulit dinyalakan. Hal ini bisa terjadi karena tidak ada percikan bunga api untuk memicu terjadinya pembakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.