Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjanjian yang Bisa Dukung Ekspor Mobil Indonesia ke Australia

Kompas.com - 01/08/2024, 08:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah berharap industri otomotif Indonesia bisa terus meningkatkan ekspor mobil ke mancanegara. Salah satu negara yang ditargetkan ialah Australia.

Asisten Deputi Pengembangan Industri Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Bidang Perekonomian Ekko Harjanto mengatakan, Australia merupakan pasar yang sangat potensial.

Baca juga: Ikuti Toyota, Subaru WRX Pakai Bahan Bakar Sintetis buat Balapan

“Potensi bagus ke Australia, supaya digencarkan. Tren 2023 pemulihan pasca covid-19, impor mobil Australia banyak dari China di mana mencapai 72.000-an unit,” ujar Ekko yang ditemui di Tangerang belum lama ini.

Direktur Kerja Sama Ekonomi Asean, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Adhyanti Sardanarini Wirajuda, mengatakan, pemerintah terus mengawal dan membahas dari berbagai perjanjian perdagangan.

Ilustrasi ekspor mobil listrik BYDDok. Pingwest.com Ilustrasi ekspor mobil listrik BYD

"Dapat kami sampaikan terkait Australia terdapat dua free trade area yang relevan, dalam hal ini ada Asean-Australia-New Zealand free trade area, yang beranggotakan 10 negara Asean, Australia dan New Zealand," katanya.

"Apabila saat ini sudah ada empat negara anggota meratifikasinya perjanjian ini akan berlaku dan terdapat berbagai kelebihan yang bisa didapatkan pelaku usaha terkait tarif dan sebagainya," katanya.

Baca juga: Neta Kumpulkan 327 SPK di GIIAS 2024

Adhyanti mengatakan, pelaku usaha di Indonesia juga dimudahkan dengan adanya perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

"Itu adalah free trade agreement terbesar saat ini ada 15 anggotanya. Salah satunya Australia, ini juga mengandung berbagai profisi, ketentuan yang dapat menguntungkan Indonesia dan para pelaku usaha," katanya.

Ilustrasi ekspor mobil Toyotadok.TMMIN Ilustrasi ekspor mobil Toyota

"Selain itu terdapat juga Indonesia-Australian Economic Partnership secara bilateral," ujar Adhyanti.

Baca juga: Aion Bukukan 1.118 SPK Selama GIIAS 2024

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil utuh buatan Indonesia pada 2023 sebesar 505.134 unit atau naik 6,7 persen dari 2022 sebesar 473.602 unit.

Namun, catatan positif tersebut turun di semester pertama 2024. Sepanjang Januari-Juni 2024 ekspor mobil utuh Indonesia sebesar 218.333 unit, minus 12 persen dengan selisih 29.671 unit dari periode sama 2023.

Bahkan ekspor mobil yang dilakukan dalam bentuk terurai atau completely knocked down (CKD) turun lebih dalam sampai minus 31 persen dari 29.337 set unit menjadi 20.267 set unit periode yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau