Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Mobil Murah Butuh Pembaruan, Ini Kata Suzuki

Kompas.com - 01/08/2024, 07:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tren penjualan mobil di Tanah Air sedang menurun. Sejumlah ahli menyebut bahwa Indonesia terjebak dalam penjualan mobil 1 juta unit dalam beberapa tahun terakhir.

Padahal, penjualan mobil dalam negeri sempat mencapai nilai tertinggi pada 2013, yaitu 1,22 Juta unit.

Ketika itu, peningkatan penjualan dipengaruhi oleh peluncuran program KBH2 (Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau) atau Low Cost Green Car (LCGC).

Baca juga: Toyota Luncurkan Starlet Cross, Kembaran Suzuki Fronx

Daihatsu Ayla, Honda Brio, dan Toyota Agya adalah para pemain di segmen LCGCGRIDOTO.com/RIANTO PRASETYO Daihatsu Ayla, Honda Brio, dan Toyota Agya adalah para pemain di segmen LCGC

Saat itu, segmen mobil murah ini langsung berkontribusi lebih dari 30 persen penjualan nasional. Bahkan sampai sekarang, kelas ini punya peran signifikan.

Riyanto, Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, mengatakan, untuk mendongkrak penjualan mobil baru di Indonesia bisa didorong dengan pembaruan program KBH2 atau LCGC

"Sebenarnya, program KBH2 mobil murah (LCGC) pada 2013 lalu perlu disegarkan lagi," ujar Riyanto di Jakarta awal Juli lalu.

Baca juga: Kesalahan Umum Pengemudi Pemula di Jalan Tol

Suzuki S-Presso facelift di IIMS 2023KOMPAS.com/STANLY RAVEL Suzuki S-Presso facelift di IIMS 2023

"Jadi nanti, fitur-fitur canggih yang ada di mobil itu mungkin bisa diatur agar harganya tidak tinggi. Jadi enggak perlu canggih-canggih, yang penting friendly dan bisa memangkas biaya produksi," kata dia.

Menanggapi pernyataan ini, Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, mengatakan, pihaknya lebih memilih model yang dibutuhkan konsumen ketimbang mobil murah.

S-Presso kalau definisi produk lebih murah, karena S-Presso lebih murah daripada LCGC,” ujar Harold di Tangerang (27/8/2024).

Baca juga: BYD Imbau Pengguna MPV Listrik M6 Jangan Melebihi Kapasitas

“Makanya S-Presso kami agak bisa mencuri market, dan akhir-akhir ini kurang lebih 1-2 bulan belakangan, responsnya sudah lebih baik dibandingkan waktu pertama meluncur,” katanya.

Menurut Harold, kehadiran mobil murah mungkin bisa mendongkrak pasar. Namun mobil tersebut belum tentu jadi produk yang diinginkan oleh konsumen saat ini.

“Kalau ditanya (versi lebih murah dari S-Presso) mungkin saja, tapi apakah itu akan menghasilkan image yang bagus, atau menghasilkan revenue yang bagus akan jadi pertanyaan selanjutnya,” ucap Harold.

“Dan kami sampai dengan sekarang masih cukup senang dengan posisi S-Presso yang sangat bisa diterima masyarakat dengan spesifikasi yang seperti itu. Sekarang penjualan 200-300 unit per bulan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau