TANGERANG, KOMPAS.com - VinFast punya strategi berbeda dalam menawarkan mobil listriknya di Indonesia. Mobil listrik Vinfast ditawarkan dengan skema sewa baterai, begini perhitungannya.
Misal buat VF 5 yang dijual dengan harga Rp 242 juta kalau pakai skema sewa baterai. Sedangkan kalau konsumen mau membeli dengan baterai, dijual dengan harga Rp 310 juta. Selisih hargana mencapai Rp 68 juta.
Buat skema sewanya, per bulan dikenakan biaya mulai Rp 990.000 kalau penggunaannya di bawah 1.500 Km per bulan. Sedangkan jarak kurang dari 3.000 Km senilai Rp 1,41 juta per bulan untuk, dan jarak lebih dari 3.000 Km sebesar Rp 2,36 juta per bulan.
Baca juga: Gerak Cepat VinFast, Kasih Insentif Rp 2 Miliar buat Diler
Temmy Wiradjaja, CEO VinFast Indonesia menjelaskan, selisih sebanyak Rp 68 juta tadi adalah harga baterai yang tidak usah dibayar, disewa saja.
"Dengan satu juta rupiah sebulan, baru sama (harganya) setelah enam tahun (dengan yang beli baterai)," kata Temmy kepada Kompas.com di Tangrerang belum lama ini.
Memang setelah enam tahun itu, pemilik VF 5 yang sewa tetap harus bayar per bulan. Cuma buat yang beli dengan baterai, biasanya di atas tujuh tahun kualitasnya sudah menurun, perlu diganti dengan yang baru.
Baca juga: Beda Kasus Rem Blong Truk di Indonesia dan Jepang, Bagai Bumi dan Langit
"Kalau langganan, enggak usah (beli baterai baru), ganti saja di diler. Kalau beli baterai baru harganya Rp 150 juta," kata Temmy.
VinFast bakal mengganti baterai di mobil yang memilih skema sewa. Jika kesehatan baterai sudah di bawah 70 persen, tinggal hubungi diler, diperiksa, lalu bikin janji buat pergantian baterai. Klaimnya, tidak sampai empat jam sudah beres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.