TANGERANG, KOMPAS.com - Penjualan mobil di Indonesia di 2024 memang kurang positif kalau dibandingkan dengan tahun 2023. Bahkan seperti sulit untuk kembali mencapai penjualan tahun lalu yang satu juta kendaraan.
Ketua Umum Gaikindo Johannes Nangoi mengatakan, buat penjualan secara keseluruhan memang ada penurunan sekitar 19 persen. Tapi buat segmen hybrid dan elektrik, jumlahnya meningkat.
"Sampai bulan Juni kemarin, penurunannya kira-kira sekitar 19 persen dari tahun lalu. Tapi justru mobil hybrid dan listrik yang meningkat," ucap Nangoi di GIIAS, Sabtu (27/7/2024).
Baca juga: BYD M6 Jadi Mobil Paling Banyak Dicoba di GIIAS 2024
Khusus hybrid, Nangoi bilang kalau kenaikannya signifikan kalau diperhatikan. Misal di 2022, jumlah mobil hybrid sekitar 10.000 unit, lalu 2023 naik jadi 55.000 unit.
"Kemudian di 2024, sampai Mei kemarin sudah mencapai angka hampir 32.000 unit. Jadi kalau saya lihat mungkin di akhir tahun bisa sekitar 65.000 sampai 70.000 unit," kata Nangoi.
Menurutnya, kenaikan angka penjualan mobil hybrid karena masyarakat yang mulai sadar kalau teknologi tersebut bisa menghemat BBM. Selain itu juga menghasilkan emisi yang baik dan sekarang harganya mulai bersaing.
Baca juga: Versi Terbaru Meluncur, Simak Harga Nissan Serena di Bursa Mobil Bekas
Sedangkan buat listrik, Nangoi juga melihat ada kenaikan secara jumlah. Bahkan di akhir 2024, prediksinya buat mobil listrik bisa sentuh 30.000 kendaraan terjual.
"Mobil listrik memerlukan infrastruktur khusus. Haranya mungkin masih lebih tinggi dari mobil biasanya (dan hybrid). Masyarakat juga masih memperhatikan dulu. Tapi semuanya (elektrik dan hybrid) membaik," kata Nangoi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.