JAKARTA, KOMPAS.com - Hyundai membangun pabrik baterai listrik di Karawang, Jawa Barat. Pabrik tersebut merupakan perusahaan patungan antara Hyundai Motor Group dengan LG Energy Solutions.
Pabrik mampu memproduksi sel baterai hingga 10 GWh per tahun. Namun saat ini perusahaan sedang dalam proses untuk penambahan sehingga total produksi bisa mencapai 20 GWh yang ditargetkan selesai 2025.
Baca juga: Dukung Bisnis di Indonesia, GWM Dirikan 10 Diler Resmi Tahun Ini
Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, pabrik tersebut membuat baterai berjenis Nickel Cobalt Manganese (NCM).
Frans panggilannya ke depan bukan tidak mungkin pabrik membuat baterai jenis lain semisal Lithium Ferro Phosphate (LFP), namun untuk saat ini bakal fokus di NCM
“Kemungkinan itu ada tapi kita akan fokuskan terhadap penggunaan sumber daya yang memang menjadi inti dari natural resources di Indonesia,” ujar Frans di Jakarta kepada wartawan akhir pekan lalu.
“Seperti kita tahu nikel nomor satu di Indonesia, maka itu yang akan kita manfaatkan pertama,” ujarnya.
Baca juga: Jajal Perdana All New Hyundai Kona Electric
Frans mengatakan, pabrik baterai Hyundai mampu memproduksi 250.000 unit baterai per tahun. Namun saat ini kapasitas terpasang baru 150.000 unit.
Saat ini pabrik akan membuat baterai untuk dipakai di mobil listrik terbaru Hyundai yaitu All New Kona Electric. Tapi menurut Frans ke depan tidak menutup untuk model lain.
“Oh bisa saja. Secara produk dengan adanya pabrik baterai mobil listrik pertama di Indonesia kita bisa nambah jajaran produk lagi yang baru dan itu juga bisa memenuhi kebutuhan ekspor,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.