BANDUNG, KOMPAS.com - Mobil listrik Neta V-II dibekali baterai Lithium-ion (LFP) berkapasitas 40,7 kWh dengan teknologi HEPT 3.0 thermostatic management system, yang dapat menjaga temprature baterai agar tetap dalam kondisi optimal.
Maka dari itu, posisi penyimpanan baterainya terlihat dari kolong mobil. Lantas, jika terjadi benturan apakah aman?
Wahyu Handaya, Training Manager Neta Auto Indonesia (NAI) mengklaim kalau penyimpanan baterai ini sudah dipertimbangkan oleh pabrikan dari segala faktor, termasuk keamanan dan keselamatan.
Baca juga: Segini Konsumsi Daya Baterai Neta V-II Dites Jalan Jakarta-Bandung
"Jadi sistem baterai kita itu disebutnua Tiang Gong baterai yang dari sisi keamanannya berlapis mulai dari sel, modul, dan tampilan luarnya juga di lapisi oleh baja sehingga tetap aman meski berada di luar atau di kolong mobil," ujar Wahyu di acara media test drive Neta V-II di Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/7/2024).
Selain itu, teknologi Tiang Gong baterai ini juga bisa melindungi baterai apabila terjadi overheat karena menggunakan sistem pendingin cairan. Apabila baterai panas maka ada penanganan yang dilakukan oleh sistem.
"Jadi ada yang namanya pressure release, ada tekanan dari baterai sehingga panas baterainya akan keluar, sehingga aman bagi pengguna mobil listriknya," kata Wahyu.
Baca juga: Siap Meluncur di GIIAS 2024, Neta X Sudah Dapat Sertifikasi TKDN
Wahyu melanjutkan, jika mengalami baterai overheat maka langkah yang harus dilakukan oleh pengguna Neta V-II, matikan mesin dan diamkan mobil, serta hubungi teknisi Neta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.