JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP merilis aturan baru untuk musim 2027. Salah satu perubahan besar yaitu pengurangan kubikasi mesin dari 1.000 cc jadi 850 cc dan pengetatan aerobody.
Teknologi yang meningkatkan gerak aerodinamika tersebut masih diperbolehkan namun bakal diatur lebih rinci. Di mana lebar bagian atas fairing depan lebih sempit 50 mm dan lebih mundur 50 mm.
Baca juga: Thailand Masih Kuasai Produksi Mobil di ASEAN Januari-April 2024
Tujuannya mengurangi efek aero di lintasan lurus dan area pengereman. Ubahan ini dipercaya akan menciptakan balapan yang lebih ketat sehingga menyajikan tontonan yang lebih menarik.
Aerobody merupakan pengembangan dari winglet, yaitu "sayap" yang diperkenalkan pertama kali oleh Ducati untuk mendapatkan downforce saat motor berada di kecepatan tinggi.
Winglet diadopsi dari teknologi Formula 1 (F1) dan pertama kali muncul di MotoGP pada tahun 2015. Winglet diklaim dapat meminimalkan terjadinya wheelie atau roda depan terangkat.
Baca juga: Mobil Listrik Kolaborasi BYD dan Toyota Bisa Hadir di Indonesia?
Pebalap VR46 Racing, Fabio di Giannantonio, mengatakan, setelah ada pembatasan aeroby maka pasti akan ada perubahan pada motor 2027.
“Mesin baru akan berbeda, juga aero baru. Semuanya akan menjadi lebih 'normal' mungkin, lebih seperti sepeda motor biasa," ujar Giannantonio dikutip dari Crash, Selasa (21/5/2024).
Baca juga: Penjualan Mobil di ASEAN Turun Kuartal I, Indonesia Tetap Pertama
Berbeda dengan Marc Marquez, Giannantonio rupanya pebalap yang suka dengan adanya aerobody. Menurutnya aerobody membuat MotoGP menjadi seperti F1, meski konsekuensinya jadi lebih sudah menyalip.
“Saya menyukai MotoGP saat ini, karena aerodinamisnya luar biasa, perangkatnya seperti Formula 1 dengan roda dua,” ujarnya.
“Di masa depan, akan menarik untuk melihat apakah (perubahan) regulasi ini membuat kita semakin dekat dan berjuang lebih dekat. Karena saat ini, agak sulit untuk benar-benar dekat dengan pebalap lain,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.