BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kian gencar mereformasi angkutan perkotaan (angkot) di Kota Hujan dengan mengoperasikan angkot listrik. Meski baru lima unit dan masih tahap uji coba, penumpang sudah bisa menjajal layanan ini dengan tarif Rp 5.000.
Tim Kompas.com berkesempatan menjajal angkot listrik Bogor (Alibo) mengelilingi kota Bogor. Unit tersebut merupakan satu satu dari kelima unit angkot listrik yang sedang melakukan uji coba.
Baca juga: Truk Sulawesi Punya Ciri Khas Unik, ODOL dan Warna Kontras
Penguji berangkat dari terminal Cidangiang Bogor pukul 08.34 WIB. Perjalanan ini akan melewati 30 titik dengan rute Cidangiang-Suryakencana-Bondongan-Empang-Juanda-Cidangiang.
Begitu penumpang ingin naik, sopir langsung segera membuka pintu angkot listrik secara otomatis. Penumpang diarahkan untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu dengan melakukan tab on the bus (TOB) menggunakan kartu uang elektronik.
Hanya saja saat ini baru bisa menggunakan kartu Brizzi dari BRI. Setiap panumpang akan dikenakan tarif Rp 5.000. Setelah itu baru bisa langsung duduk di dalam kabin.
Untuk bagian kabin, punya ukuran yang relatif lapang dengan konfigurasi kursi saling berhadapan. Susunannya, enam orang penumpang di kanan dan empat orang di kiri dan satu orang penumpang bisa di area depan samping sopir.
Baca juga: Truk Sulawesi Punya Ciri Khas Unik, ODOL dan Warna Kontras
Secara keseluruhan, angkot listrik ini memberikan kenyaman yang jauh berbeda dari angkot pada umumnya. Sebab transportasi umum berbasis baterai ini telah dilengkapi dengan AC, TV dan juga kamera CCTV.
Bahkan di setiap titik pemberhentian, ada suara pemandu dari operator yang memberi tahu penumpang telah tiba di titik tujuan.
Penumpang bisa mengetahui sedang berada di area mana. Lantaran menggunakan AC, angkot ini bebas dari asap rokok dan bau tidak sedap.
Lantaran penumpang turun dan naik dari titik yang sudah ditentukan, maka situasi angkot lebih kondusif karena tidak ada pengamen yang bisa naik sembarangan. Angkot ini juga dilengkapi dengan APAR dan tong sampah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.