Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Bulan Ramadhan, Pengendara Jangan Maksa Buka Puasa di Rumah

Kompas.com - 17/03/2024, 14:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan bisa jadi momok tersendiri buat pekerja kantoran. Pagi hari tetap macet namun waktu sore hari jadi lebih parah dari biasanya karena masyarakat ingin buka puasa di rumah.

Akhirnya yang biasa terjadi ialah kondisi jalan yang semrawut saat jelang maghrib. Kondisi tersebut membuat pengemudi mobil dan pengendara sepeda motor jadi makin stres berada di jalan karena ingin cepat sampai di rumah.

Baca juga: Ini Dampak Mencampur BBM Pertalite dan Pertamax Turbo

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, menghadapi hal demikian, pemakai kendaraan mestinya memerhitungkan kondisi fisik, waktu dan rute perjalanan.

Kemacetan terjadi di kawasan Pasar Tanah Abang, tepatnya di Jalan Jati Baru Raya, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2024).KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Kemacetan terjadi di kawasan Pasar Tanah Abang, tepatnya di Jalan Jati Baru Raya, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2024).

"Misalnya pagi hari kalau jam kerja orang berangkat ke kantor yang terjadi intensitas lebih padat daripada agak siang seperti jam 10.00 WIB kemudian waktu pulang ngantor juga demikian, menyebabkan macet karena orang berbondong-boncong pulang agar sampai di rumah di rumah," ujar Jusri kepada Kompas.com, Jumat (15/3/2024).

Jusri mengatakan, pemakai kendaraan terutama di kota besar seperti Jakarta, mesti mengukur diri sendiri apakah jam pulang kantornya memang memungkinkan sampai di rumah untuk berbuka bersama atau tidak.

Kalau tidak maka sebetulnya jangan memaksakan keadaan. Sebab jika demikian, tidak hanya membuat stres di jalan tapi bisa menyulut kejadian lain mulai emosi di jalan atau melanggar aturan.

Kemacetan parah terjadi di lampu merah menuju arah Tomang, Jakarta Barat, Rabu (28/2/2024) malam. KOMPAS.com/ZINTAN PRIHATINI Kemacetan parah terjadi di lampu merah menuju arah Tomang, Jakarta Barat, Rabu (28/2/2024) malam.

Baca juga: Harus Sabar, Jalanan Lebih Macet di Bulan Puasa

"Saat berbuka di rumah itu biasanya mudah dilakukan di daerah non metropolitan seperti di daerah atau kota yang kecil," ujar Jusri.

"Jadi jangan berharap bisa buka puasa bareng di rumah bersama keluarga, kecuali jika bisa pulang lebih cepat," katanya.

"Sebab bila kita merasa waktu tidak cukup terus itu akan memengaruhi kemampuan antisipatif, terburu-buru, jadi seseorang yang terburu-buru tujuannya bukan selamat lagi sampai rumah tapi yang penting tepat waktu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau