JAKARTA, KOMPAS.com - Saat bulan puasa, kemacetan jelang berbuka puasa biasanya tak terhindarkan. Tidak jarang banyak orang yang terpaksa untuk membatalkan puasa ketika sedang berkendara.
Membatalkan puasa disarankan untuk disegerakan. Tapi, penting juga untuk memperhatikan kondisi lalu lintas di sekitar agar tidak terjadi kecelakaan.
Baca juga: Boleh Buka Puasa di Bus Transjakarta Selama Ramadhan
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, biasanya para pengendara sudah cukup pintar dengan menyiapkan minuman di dalam mobil.
"Kalau macet, boleh dibatalkan sebentar. Tapi, kalau lengang, sebaiknya menepi. Tidak usah makan yang berat-berat dulu, hanya sebatas membatalkan saja," ujar Sony, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Sony menambahkan, makan besar bisa dilakukan di rumah atau di tempat makan. Selain itu, menurut Sony, sebaiknya jangan juga makan di mobil sambil berkendara.
Baca juga: Cara Atasi Kantuk Saat Menyetir di Bulan Puasa
"Menurut saya jangan, tidak puasa saja banyak kecelakaan karena pengemudi makan sambil menyetir. Apalagi puasa yang kondisi badannya sedang menurun," kata Sony.
Selain dapat mengganggu konsentrasi, makan di dalam mobil juga berpotensi mengundang semut atau serangga. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan mengundang binatang pengerat seperti tikus karena bekas makanan yang jatuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.