JAKARTA, KOMPAS.com – Hyundai Seven Concept yang dipajang pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 menjadi salah satu produk yang banyak disambangi pengunjung pameran.
Berbeda dengan lini mobil listrik Ioniq atau yang lainnya, Seven Concept mengusung tampilan dan dimensi selayaknya rumah berjalan. Di dalamnya terdapat ruang bersantai tanpa kemudi.
Namun untuk model produksi massal, diperkirakan mobil ini akan berbentuk selayaknya mobil penumpang.
Baca juga: Perang Diskon Low MPV di IIMS 2024, Hyundai Stargazer Diskon Rp 40 Juta
Hyundai Seven Concept atau calon Hyundai Ioniq 7 versi produksi massal diperkirakan akan menggunakan basis Electric Global Modular Platform (E-GMP) yang serupa dengan SUV listrik lain asal Korea Selatan, yakni Kia EV9.
Belum ada informasi pasti terkait dapur pacu, performa, baterai dan sejenisnya. Namun jarak tempuhnya diprediksi bisa menembus 485 Km dalam satu kali isi daya penuh.
Selain itu, Hyundai diyakini akan bekerja sama dengan raksasa teknologi asal Korsel lainnya yakni LG untuk mengembangkan SUV Listrik ini.
Baca juga: Bocoran Harga Hyundai Kona Electric Model Baru
Budi Nur Mukmin, Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia, mengatakan, mobil ini adalah pengejawantahan visi Hyundai terhadap mobil listrik di masa depan.
“Jadi kan sekarang kami sudah punya sedan, SUV crossover, nanti akan ada Kona EV, jadi Seven Concept ini menawarkan sesuatu yang lain untuk mobil EV di masa depan,” ujar Budi, kepada Kompas.com (21/2/2024).
Budi menambahkan, Seven Concept belum tentu berwujud SUV ataupun MPV, lantaran mobil ini belum diluncurkan secara resmi.
Baca juga: Aksi Kru Bus PO Tividi Berhasil Gagalkan Pencuri Laptop
Namun pastinya mobil ini dikembangkan dengan masukan konsumen dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
“Saya tidak bisa bilang Seven Concept jadi MPV, karena lagi itu tergantung model evaluasinya seperti apa. Saya rasa setiap mobil konsep, itu risetnya dilakukan untuk menjawab kebutuhan banyak negara,” ucap Budi.
“Pasti mendapat masukan dari calon marketnya, saya tidak bisa spesifik menyebutkan risetnya dilakukan di negara mana. Tapi saya rasa mendapatkan input dari market-market yang dituju,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.