JAKARTA, KOMPAS.com - Pencuri yang sedang beraksi di dalam layanan bus AKAP berhasil diringkus oleh kru bus PO Tividi.
Sindikat maling tersebut gagal beraksi usai tertangkap basah dengan menukar laptop milik salah satu penumpang bus dengan buku. Bahkan, kejadian tersebut berhasil diabadikan oleh video yang beredar di media sosial.
Pada cuplikan video yang beredar, kru dan penumpang lainnya tetap berusaha kooperatif tanpa melibatkan kekerasan, untuk menciduk pencuri ke kantor polisi kendati sempat ada perlawanan.
Cak Ikin, salah satu pengemudi dari PO Tividi menceritakan bagaimana kru bisa meringkus maling laptop tersebut di bus.
"Barusan ngibrol degan kru yang bersangkutan. Pelaku naik bus dari Terminal Bungurasih, Surabaya menuju Yogjakarta. Namun, belum sampai Yogjakarta, maling tersebut minta turut di Klaten. Otomatis kru curiga, katanya mau ke Jogja tapi malah minta turun di Klaten," kata Cak Ikin kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2024).
Baca juga: Diler Berharap Honda Punya Mobil Elektrifikasi yang Lebih Murah
View this post on Instagram
Kemudian, pada saat tiba di terminal Klaten, pelaku yang berjumlah dua orang itu bersikap semakin mencurigakan. Sebab dia minta diturunkan di area luar terminal bus. Padahal, seharusnya kalau menurunkan penumpang di dalam area terminal.
Dari caranya pelaku pencuri ngomong juga sudah mencurigakan bagi kru. Tidak lama ada penumpang paling belakang yang punya laptop bilang kepada kru untuk menunggu karena dia mau cek barangnya. Sebab, barangnya (laptopnya) yang ada di dalam tas tidak ada karena ditukar buku.
Baca juga: Festival Vokasi Satu Hati 2024 Sertakan Materi Motor Listrik
"Ketika dua orang mencurigakan itu mau keluar, kru tidak membukakan pintu bus. Maka sempat jadi keributan di dekat pintu. Namun yang satu sempat lolos. Beruntungnya karena di luar ada petugas dari Dishub, akhirnya tertangkap juga," kata Cak ikin.
Cak Ikin juga mengatakan, ini merupakan kasus lama dan sindikat tama. Namun, beberapa penumpang dari PO yang alami kasus serupa tidak bisa menangkap pelaku
"Harapannya semoga tidak ada kejadian seperti itu lagi karena hal ini akan mempengaruahi peminat bus. Kalau hal ini tetjadi terus nantinya orang akan takut buat naik bus," kata cak Ikin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.