Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Hybrid Perlu Insentif demi Lepas dari Jebakan 1 Juta Unit

Kompas.com - 21/02/2024, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Keputusan tersebut menyusul potensi penjualan kendaraan hybrid yang lebih bagus daripada mobil listrik murni.

"Sehingga hybrid jadi solusi intermediate, solusi menengah. Jadi nanti akan dikaji," kata dia.

Baca juga: Jawaban Honda untuk Mobil Listrik di Indonesia

Namun, pernyataan berbeda datang dari Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang mengatakan bahwa pemberian insentif pada mobil hybrid tidak terlalu penting.

Alasannya, karena mobil masih menghasilkan emisi buang sementara Indonesia tengah berupaya untuk mencapai netralitas karbon.

"Menurut saya (insentif mobil hybrid) tidak penting-penting amat. Toh masih pakai bensin," ucap Moeldoko.

"Tambah lagi, apakah itu menjadi beban bagi masyarakat saya tidak ngerti, konsumen yang menentukan. Tetapi dari sisi insentif, saya rasa tidak akan diberikan seperti mobil listrik murni," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau