Bisa Dipesan di IIMS 2024, Mobil VinFast Masih Inden

JAKARTA, KOMPAS.com - Merek mobil listrik asal Vietnam, VinFast resmi masuk pasar Tanah Air melalui pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 pada Kamis (15/2/2024).

Menghadirkan enam produk sekaligus yaitu VF 5, VF e34, VF 6, VF 7, VF 8 dan VF 9, semua pengunjung yang berminat bisa langsung melakukan pemesanan perdana.

Lantas, kapan kira-kira mobil dikirimkan oleh perusahaan? Mengingat di kesempatan debutnya, kendaraan belum diungkap harga resminya.

Baca juga: Indonesia Jadi Negara Pertama Peluncuran Mobil VinFast Setir Kanan

Lihat Foto

VinFast Meluncur di IIMS 2024(KOMPAS.com / Rulli Kurniawan)

Salah satu tenaga penjual VinFast di lantai pameran menyebut bahwa waktu tunggu atau masa inden seluruh produk yang dibawa terkait tak memakan waktu lama.

"Tetapi saat ini yang sudah ready ialah e34," kata dia saat ditemui oleh Kompas.com di IIMS 2024, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (16/2/2024).

Sementara untuk VF 5 yang akan menjadi produk entry level atau paling murah dari VinFast, baru tersedia untuk konsumen pada Juni 2024 alias pasca-Lebaran.

"Sisanya yaitu VF 6, VF 7, VF 8, sampai VF 9 sekitar Agustus-September 2024 mendatang," ungkap pria yang enggan disebutkan namanya itu.

Kendati demikian, jadwal pengiriman bisa saja berubah tergantung dari keputusan prinsipal. Mengingat, VinFast merupakan perusahaan baru sehingga dibutuhkan berbagai persiapan sebelum melakukan distribusi.

Baca juga: Ini Bedanya Toyota Vellfire Hybrid dengan Alphard Hybrid

Lihat Foto

VinFast VFe34 (Foto: VinFast)

Persiapan dimaksud ialah homologasi kendaraan, tes kelayakan, hingga mendapatkan sertifikasi uji tipe dari Kementerian Perhubungan RI.

Adapun semua produk itu, dikatakan VP of Sales Asia Market VinFast Zachary Mark Hollis, sudah menggunakan setir kanan.

"Semua sudah setir kanan. Indonesia adalah negara pertama bagi VinFast dalam memperkenalkan kendaraan listrik setir kanan," ucapnya.

"Ke depan kita akan membangun pabrik manufaktur kendaraan listrik di Indonesia yang bisa memproduksi hingga 50.000 unit per tahun. Melalui langkah tersebut tentu akan ada penyerapan tenaga kerja," kata Mark lagi.