Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Depan Mobil Hybrid Terancam BEV, Harga Sudah Kalah Murah

Kompas.com - 02/02/2024, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Kondisi inilah yang kerap jadi perhatian, terutama ketika harus berpergian ke luar kota atau jarak jauh. Mengingat ketersediaan SPKLU saat ini belum merata.

"Sebenarnya mudah, tapi memang harus terbiasa. Jangan sampai sudah di bawah 20 persen baru diisi dayanya, tapi ketika senggang saja seperti baru sampai kantor atau sampai rumah," kata Syahrul.

"Sehingga saat mau dipakai kembali, baterai sudah penuh," tambah dia.

Pernyataan serupa juga diungkapkan Ketua Umum Komunitas Mobil Elektrik Indonesia (Koleksi), Arwani Hidayat. Dirinya sendiri, sudah menggunakan Kona EV selama tiga tahun.

"Harus dipahami bahwa melakukan pengisian daya mobil listrik itu, butuh proses seperti handphone. Namun kalau sudah memakai BEV, penyesuaian tersebut tak membutuhkan waktu yang lama," ujarnya.

"Lagipula saat ini jarak tempuh mobil listrik sudah jauh, sampai 500 Km. Kalau kita pakai sehari-hari katakanlah jaraknya 50 Km, berarti isi dayanya hanya tiap seminggu sekali aja. Tidak perlu setiap hari," lanjut Arwani.

Baca juga: Jualan Mobil Hybrid di Thailand Lebih Besar Dibandingkan di Indonesia

Test Drive Yaris Cross HybridKOMPAS.com/Adityo Wisnu Test Drive Yaris Cross Hybrid

Sedangkan dari sisi Ikhsan, penyesuaian atau kekhawatiran ketika mobil digunakan dalam jarak jauh bukanlah masalah besar. Hanya saja, ia mengaku kerap kali melihat layar konsumsi BBM.

"Secara psikologis, kita tau jika mobil yang digunakan (Yaris Cross Hybrid) sangat hemat bahan bakar. Oleh karena itu, saya sering kali melihat layar MID untuk memantau konsumsinya," kata dia.

Fakta lain, mayoritas pembeli mobil listrik di Indonesia hanya memanfaatkan untuk mobilitas dalam kota. Sedangkan, pembeli mobil hybrid bisa lebih leluasa mengajak kendaraannya keluar kota.

Membuat persaingan antar model HEV dan BEV adalah memperebutkan konsumen pembeli mobil kedua dan seterusnya di dalam kota. Ingat, efektivitas teknologi HEV juga lebih terasa ketika digunakan di dalam kota, di mana kondisi lalu-lintas padat.

Maka bisa disimpulkan bahwa dalam penggunaan sehari-hari, baik BEV maupun HEV memiliki plus-minus tersendiri tergantung dengan kebutuhan.

Apabila hanya digunakan harian, BEV jauh lebih hemat di samping fitur yang sangat lengkap untuk menunjangnya. Namun, ketika perjalanan jauh, kurang fleksibel karena ada beberapa aspek yang patut dipertimbangkan yaitu keterbatasan SPKLU dan waktu pengisian daya.

Masa depan HEV boleh jadi terancam BEV di Indonesia, kalau harga terus kalah bersaing dan fasilitas pengisian daya mobil listrik semakin masif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com