BMW Kembali Jadi Merek Mobil Mewah Terlaris di Dunia 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen otomotif asal Jerman, BMW, kembali menjadi merek mobil mewah dunia mengalahkan para pesaing, seperti Mercedes-Benz dan Audi.

Dalam siaran pers, kondisi tersebut usai perusahaan berhasil mencetak penjualan sebanyak 2.253.835 unit, naik 7,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya 2022.

Sementara secara grup yang mencakup Mini serta Rolls-Royce, jumlah kendaraan yang berhasil didistribusikan mencapai 2.555.341 unit. Angka ini meningkat 6,5 persen secara tahunan.

Baca juga: Ketahui Cara Kerja Rem Motor Listrik di Turunan

Antara Foto/Rivan Awal Lingga Pekerja menyelesaikan perakitan Mobil BMW di PT Gaya Motor, Sunter, Jakarta, Selasa (6/6/2023). Pabrik tersebut telah merakit beberapa varian BMW, yakni BMW Seri 3, Seri 5, BMW X1, BMW X3, BMW X5, All New X3, dan yang terbaru BMW X7 untuk seri 735i.

Dengannya, BMW mencetak rekor baru yaitu menjadi produsen mobil mewah terlaris di dunia selama tiga kali berturut-turut.

"Berkat kerja sama yang baik dengan mitra ritel dan didorong dengan kinerja kuat dari rekanan kami, BMW Group mampu mencapai penjualan tertinggi baru sepanjang masa pada 2023," kata Jochen Goller, Anggota Dewan Manajemen BMW AG dikutip Kamis (1/2/2024).

Sementara itu, Mercedes-Benz melaporkan jumlah penjualan di periode yang saman sebanyak 2.043.800 unit. Hanya selisih tipis karena sempat mengalami kekurangan pasokan komponen untuk sistem hibrida.

Adapun penjualan Audi mencatatkan penjualan sebanyak 1.895.240 unit sepanjang 2023, naik 17,4 persen dibanding satu tahun sebelumnya.

Baca juga: 23 Persen Warga Jabodetabek Sudah Uji Emisi Kendaraan

Blue Bird Mobil-mobil Mercedes-Benz E200 Kompressor bekas taksi Silver Bird yang dites media.

Selain itu, BMW juga memperkirakan permintaan kendaraan listrik akan terus meningkat, dan berencana menjual setengah juta kendaraan listrik sepenuhnya pada 2024.

"Dengan kendaraan baru kami sangat menarik, dan berteknologi canggih, kami mampu meningkatkan mobilitas listrik secara lebih dinamis pada tahun 2023 dan mencapai target 15 persen dari total penjualan EV," kata Jochen.

"Tren pertumbuhan ini kami rasa akan tetap lanju di 2024," tutupnya.