Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Persen Warga Jabodetabek Sudah Uji Emisi Kendaraan

Kompas.com - 01/02/2024, 12:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kesadaran masyarakat terhadap uji emisi perlahan mengalami peningkatan. Fakta ini terlihat dalam dua riset yang dilakukan terhadap pengguna kendaraan di Jakarta dan wilayah sekitarnya.

Riset yang dilakukan Populix dan Vital Strategies mencatat bahwa tingkat kepatuhan terhadap uji emisi mengalami peningkatan, dari sebelumnya hanya 16 persen menjadi 23 persen.

Sementara itu, sebanyak 47 persen responden menyatakan sudah cukup mengetahui tentang uji emisi.

Baca juga: Mulai Banyak yang Pakai Pelat Nomor Dewa Palsu, Dijual Rp 55 Juta

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan bersama pihak kepolisian melakukan razia tilang uji emisi di kawasan Lebak Bulus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (1/11/2023).KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan bersama pihak kepolisian melakukan razia tilang uji emisi di kawasan Lebak Bulus, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (1/11/2023).

Kemudian, sekitar 20 persen lainnya bahkan telah mencari informasi lebih mendalam terkait prosedur dan pentingnya uji emisi.

Secara umum, 67 persen masyarakat telah sadar akan adanya uji emisi, meningkat 2 persen dibandingkan survei sebelumnya.

Terlihat juga bahwa tingkat kesadaran tertinggi ditemukan di wilayah Jakarta, menunjukkan bahwa warga Jakarta semakin peduli terhadap dampak pencemaran udara.

Baca juga: Fenomena Asmoro Jadi Ancaman Sopir Truk di Tanjung Priok

Senior Researcher Populix Aini Devi Agustian, mengatakan, kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan uji emisi meningkat.

Tak heran apabila mayoritas responden di wilayah Jakarta dan Bodetabek memberikan respons positif terhadap penerapan uji emisi untuk meningkatkan kualitas udara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan, riset ini dilakukan agar Pemprov DKI Jakarta dapat membuat kebijakan berbasis bukti serta melakukan upaya untuk mendorong uji emisi yang lebih tepat sasaran.

Baca juga: Video Polisi Kejar Mobil Honda Jazz, Pakai Pelat Palsu

Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Lalu lintas kendaraan di Tol Dalam Kota Jakarta tampak padat pada jam pulang kerja di hari ketiga pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap dua, Rabu (16/9/2020). Pembatasan kendaraan bermotor melalui skema ganjil genap di berbagai ruas Ibu Kota resmi dicabut selama PSBB tahap dua.

Ia juga mengatakan pihaknya terus melakukan upaya untuk melakukan langkah pencegahan serta kebijakan pendukung lain untuk mendorong tingkat pemenuhan baku mutu emisi kendaraan.

“Meskipun udara Jakarta terlihat baik-baik saja saat musim hujan ini, kita berharap langkah pencegahan bisa mengantisipasi memburuknya kualitas udara serta baku mutu udara agar tetap terjaga,” ujar Asep, dalam keterangan resmi, Rabu (31/1/2024).

Untuk diketahui, penelitian dilakukan melalui survei perilaku pengguna mobil dan motor pribadi yang bermobilitas di Jakarta, baik yang berasal dari Ibukota maupun daerah satelitnya (Bodetabek).

Baca juga: Loyalitas Merek pada Pembeli Mobil Listrik Indonesia Luntur

Sejumlah kendaraan ikut mengantre untuk dilakukan uji emisi yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Banten di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten Kota Serang.Jumat (2/11/2023).KOMPAS.COM/RASYID RIDHO Sejumlah kendaraan ikut mengantre untuk dilakukan uji emisi yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Banten di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten Kota Serang.Jumat (2/11/2023).

Survei ini diadakan pada dua periode, yakni pada 18-22 September 2023 untuk survei pertama, dan survei kedua dilakukan pada 28 Desember 2023-5 Januari 2024.

Masing-masing responden berjumpah 604 responden di survei pertama dan 622 responden pada survei kedua. Secara umum, responden yang ditemukan pada kedua survei memiliki karakteristik yang mirip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau