KLATEN, KOMPAS.com - Rem blong masih menjadi momok yang menakutkan bagi pengendara skutik saat melibas turunan curam dan panjang. Bila salah antisipasi maka risiko terburuknya adalah kecelakaan.
Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Achmad Wildan mengatakan ada istilah brake fading dalam kejadian rem blong yakni kampas menyublim akibat panas.
“Jenis rem blong ini kerap didapati pada motor skutik karena motor tersebut dibekali kopling otomatis untuk menyambung dan memutus putaran mesin dengan transmisi, sehingga engine brake mudah hilang,” ucap Wildan kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kecelakaan Rem Blong Semakin Marak, Rekomendasi KNKT DIabaikan
View this post on Instagram
Dia mengatakan, motor matik memiliki mekanisme mesin yang sulit untuk melakukan engine brake. Pasalnya, ketika tuas gas skutik dilepas, maka kondisi transmisi benar-benar kembali pada posisi netral.
“Banyak pengendara motor matik ketika melewati turunan akan menurunkan tuas gas, sehingga mesin hanya berputar idle, padahal posisi ini sangat berbahaya karena laju motor matik akan semakin kencang, terdorong oleh gaya gravitasi,” ucap Wildan.
Berbeda dengan motor manual yang bisa melakukan engine brake dengan memasukkan transmisi ke gigi rendah. Sementara motor matik untuk mempertahankan percepatan rendah justru harus menarik tuas gas sedikit menurut Wildan.
Baca juga: Pengendara Siram Rem Skutik yang Panas biar Enggak Blong, Apa Aman?
Jika gas dilepas, transmisi otomatis akan netral, sehingga pengendara hanya akan mengandalkan rem utama saja, tidak ada engine brake, ujung-ujungnya kampas panas dan blong,” ucap Wildan.
Head Of Safety Riding Wahana Makmur Sejati Agus Sani menyarankan, untuk tidak menutup gas secara penuh untuk melewati kontur jalan menurun.
"Jangan tutup gas semua. Tahan gas sedikit, supaya masih ada daya mesin, tujuannya supaya motor matik mendapat engine brake seperti pada motor sport atau bebek," kata Agus kepada Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).
"Gunakan rem depan dan belakang juga untuk menahan agar motor tidak nyelonong," kata Agus.
Baca juga: Cara Mengerem Skutik Saat Lewat Turunan, Gas Buka Sedikit
Kendati demikian, untuk bisa memposisikan pembukaan gas yang pas tidak mudah karena justru dapat menambah kecepatan laju motor bila terlalu banyak.
Rubiyanto, Pemilik Bengkel Konversi Motor Listrik Rwin Development mengatakan pada motor listrik terdapat fitur regenerative braking yang berfungsi sebagai pengisian baterai saat pedal gas motor dilepas.
“Fungsi utamanya untuk mengisi daya listrik pada baterai sehingga jarak tempuh menjadi lebih panjang, namun ini sebenarnya juga bisa menjadi alat bantu pengereman,” ucap Rubiyanto kepada Kompas.com, Selasa (22/1/2024).
Baca juga: Kejadian Lagi Rem Skutik Blong, Begini Cara Mengerem di Turunan
Rubiyanto mengatakan rem regeneratif ini dapat membuat kerja rem utama lebih ringan saat melewati jalanan menurun dan panjang. Gaya engine brake pada motor listrik ini cukup besar, sehingga efektif untuk menghambat laju motor.
“Berat dan ringannya engine brake pada regenerative braking bisa diatur lewat komputer, ini menentukan besarnya arus listrik yang dihasilkan, semakin berat engine brakenya maka semakin besar daya listrik yang dihasilkan,” ucap Rubiyanto.
Namun,Rubiyanto mengatakan fitur ini hanya bisa diubah-ubah levelnya lewat pemrograman ulang pada perangkat lunak controller, belum tersemat langsung lewat sakelar yang bisa dikendalikan langsung oleh pengendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.