Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Asmoro Jadi Ancaman Sopir Truk di Tanjung Priok

Kompas.com - 31/01/2024, 16:01 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai dari pencurian, pemalakan, bajing loncat hingga kekerasan menjadi sederet tindakan kejahatan yang dilakukan oleh sejumlah orang dengan julukan Asmoro.

Sebutan Asmoro diberikan pada oknum yang melakukan tindakan kriminal dengan menyasar sopir truk di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Hingga saat ini keberadaan dari Asmoro masih menjadi ancaman bagi para sopir truk yang melintas di area tersebut.

Bukan hanya merugikan materil lantaran sering memalak atau mencuri, namun sopir truk juga bertaruh nyawa lantaran Asmoro tidak segan untuk menodongkan senjata tajam saat akan merampas barang berharga milik sopir truk.

Baca juga: Bersama GM, Honda Kembangkan Unit Daya Hidrogen untuk Mobil Baru

Deretan truk di pelabuhan Sunda KelapaKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Deretan truk di pelabuhan Sunda Kelapa

Baca juga: Adu Performa dan Rasa Berkendara Kawasaki W175 vs TVS Ronin

Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng-DIY Bambang Widjanarko mengatakan, aksi dari Asmoro sudah sangat meresahkan lantaran aksi kriminalnya sudah sangat berani dan terang-terangan.  

"Mereka kadang mengompas uang dalam jumlah tertentu dari sopir secara terang-terangan, kadang mencuri muatan dengan cara membobol terpal atau gembok box, tapi tidak sampai melarikan (membajak) truk, kalau soal melarikan (membajak) truk yang melakukan jenis kawanan lain yang lebih terorganisir," kata Bambang kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2024). 

Kendati Asmoro saat ini dalam melancarkan aksinya sudah sangat berani, bahkan banyak videonya yang tersebar di media sosial, namun upaya dari pihak yang berwenang dalam mengatasi oknum masih setengah-setengah. Maka dari itu sopir truk yang menjadi korban dari Asmoro terus bermunculan. 

Bambang mengatakan, kemunculan dari Asmoro sulit diprediksi, hal itu karena mereka kucing-kucingan juga dengan tim Buser Polri. 

"Ya paling menderita kerugian barangnya berkurang atau mengganti (subsidi) uang jalan sopir. Kami pengusaha truk hanya bisa berharap kepada Aparat Kepolisian agar mereka bisa lebih intensif lagi dalam melakukan patroli dan lebih keras lagi dalam menindak," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau