JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun sprint race terbukti meningkatkan jumlah penonton, para pebalap MotoGP tetap bersikeras mesti ada solusi lain. Sebab buat pebalap sprint race menambah daftar risiko.
Marc Marquez dan Fabio Quartararo secara terang-terangan mengkritik sprint race yang disebut sangat menuntut fisik pebalap. Pada satu sisi balapan pada hari sabtu tersebut juga membuat risiko cedera pebalap lebih besar.
Baca juga: 5 Mobil Listrik yang Berpotensi Dapat Insentif Tahun Ini
Pihak MotoGP dalam hal ini promotor Dorna Sports mengatakan bakal tetap mempertahankan sprint race yang terbukti mampu mendongrak jumlah penonton dan mendatangkan orang ke sirkuit untuk menonton langsung.
Sprint race di MotoGP dianggap terlalu ambisius sebab jumlah seri pada satu musim bisa lebih dari 20 balapan. Bandingkan dengan Formula 1 yang musim 2023 lalu hanya menyelenggarakan enam sprint race.
Franco Morbidelli, yang musim depan membela Pramac Ducati mengatakan, boleh saja tapi kalau bisa jangan di semua seri karena memberatkan pebalap.
“Ya, itu sulit. Balapan akhir pekan pasti berubah dan menjadi sangat, sangat, sangat intens," kata Morbidelli dilansir dari Crash, Rabu (10/1/2024).
Baca juga: BYD Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia Pekan Depan
“Saya pikir kita harus memiliki keseimbangan yang lebih baik. Maksudku, balapan Sprint setiap akhir pekan, itu sulit. Mereka bahkan tidak melakukannya di Formula 1," ujarnya.
Bukan maksud merendahkan para pebalap F1, namun menurut pebalap jebolan VR46 Rider Academy tersebut, selain tidak diselenggarakan di semua seri para pebalalp F1 berada di dalam mobil.
“Dan Formula 1, ya, itu menuntut fisik, tapi mereka duduk di dalam mobil. Kami menggerakkan motor sepanjang waktu, bertarung satu sama lain, saling menjatuhkan dan kami melakukannya setiap akhir pekan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.