JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus mobil terbakar kembali terjadi, kali ini menimpa mobil jenis sport utility vehicle (SUV) di Jalan Gatot Subroto, Minggu (7/1/2024).
Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @jktinfo, terlihat Mitsubishi Outlander yang habis dilalap oleh si jago merah hingga hanya tersisa rangka mobil saja.
Sontak unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet, tak sedikit dari mereka yang mempertanyakan apa yang menjadi penyebab mobil terbakar hingga cara mengantisipasinya.
Baca juga: Tesla Recall 1,6 Juta Mobil di China, Ini Masalahnya
“Gimana sih antisipasi biar nggak terjadi? Mohon maaf kurang paham otomotif cmn bs nyetir doang,” tulis komentar @willysuyanto.
“Sering bget mbl terbakar di jln raya. Sebenarnya apa penyebabnya ya…?,” tulis akun @lucyanti789.
“Kenapa skrg banyak banget kasus mobil terbakar ya???? Ada yg salah dgn produksi Mobil? Safety nya kurang atau human error' dr driver ? Kok jadi was was,” tulis komentar @mateus.midi.
View this post on Instagram
Kejadian mobil terbakar memang sudah sering terjadi, untuk itu pemilik mobil sebaiknya mengetahui penyebab, ciri-ciri mobil yang akan terbakar hingga langkah-langkah penyelamatan yang harus dilakukan.
Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, Suparna, mengatakan, pada umumnya kasus mobil terbakar disebabkan oleh short circuit atau hubungan pendek arus listrik.
“Hubungan pendek arus listrik ini bisa terjadi karena banyak hal, seperti kabel terkelupas karena digigit tikus, bisa juga terkelupas karena kabel kepanasan akibat overload dalam mengalirkan arus listrik,” kata Suparna, belum lama ini kepada Kompas.com.
Suparna melanjutkan, hubungan arus pendek listrik ini juga disebabkan karena penyambungan kabel aksesoris kelistrikan yang tidak mengikuti standar keamanan.
“Inilah yang akan memicu titik api dan titik api ini akan merambat ke bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti bungkus kabel, plastik, karet, bahan fabric, dan lain-lain,” ucap Suparna.
Hal lain yang menjadi penyebab mobil terbakar adalah adanya kebocoran pada selang bahan bakar di area mesin kendaraan. Maka dari itu, pastikan melakukan pengecekan kendaraan secara rutin untuk mengetahui sistem aliran bahan bakar (hose, tube) atau tangki bahan bakar dalam keadaan baik, yakni tidak ada bocor maupun retak.
Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, sebelum mobil terbakar biasanya akan mengeluarkan asap, bau hangus, atau percikan api.
Saat kondisi itu terjadi, Sony menyarankan pengemudi untuk tidak panik dan mengontrol emosi. Kemudian segera lakukan evakuasi pengemudi dan penumpang. Serta meminggirkan mobil ke bahu jalan bila memungkinkan.
“Setelah itu, segera lakukan evakuasi penumpang. Ambil alat pemadam api ringan (APAR), yang tersedia dan semprotkan ke sumbernya (biasanya api di ruang mesin),” kata Sony.
Baca juga: Viral Penumpang Bus PO Sinar Jaya Diturunkan Tidak Sesuai Tujuan di Tiket
Untuk penyemprotan, sebaiknya dimulai dari kolong mobil, karena api timbul oleh oksigen, pemantik atau pun bahan bakar, maka hilangkanlah salah satunya.
“Tapi kalau kobaran api sudah membesar, butuh tim pemadam kebakaran yang memiliki peralatan lebih memadai. Sebab kalau tidak segera ditangani, api pasti semakin besar karena banyak material mobil tidak tahan api,” ucap Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.