JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian ban pecah di Jalan Layang MBZ baru saja terjadi. Tercatat ada 21 mobil yang terkena imbasnya, akibar ada besi yang menempel di expansion joint lajur 1 Km 18+400 arah Cikampek.
Sebenarnya, kasus ban pecah di jalan tol bisa disebabkan berbagai hal. Misal dari kondisi bannya sendiri maupun dari situasi eksternal, seperti yang terjadi di atas, karena adanya besi yang menempel dan terlindas.
Oleh karena itu, kalau mengemudi di Jalan Layang MBZ, ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi mencegah ban pecah.
Baca juga: Korban Pecah Ban di Tol Layang MBZ Bisa Minta Ganti Rugi Jasa Marga
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, sambungan jalan di MBZ memang kurang mulus, membentuk cekungan seperti lubang.
"Ban sebenarnya tidak masalah melindas expansion joint, cuma kalau kurang tekanan angin, dan kecepatan di atas 60 Kpj dan berkali-kali, itu sama seperti melewati jalan yang berlubang," kata Sony kepada Kompas.com, Jumat (19/10/2023).
Makanya buat tekanan udara di ban, sebaiknya diperiksa, disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan. Kalau kurang, risiko pecah bisa lebih tinggi.
Baca juga: Jajal Angkot Mikrotrans AC, Trayek Baru Blok M - Lebak Bulus
Misal pecah ban akibat kondisi eksternal, maka tipsnya adalah mata pengemudi harus mencari objek yang tidak normal, berpotensi bahaya. Syaratnya adalah dengan menjaga pandangan jauh ke depan.
"Menjaga kecepatan untuk bereaksi melakukan antisipasi menghindar. Lalu, jaga jarak untuk menyelaraskan visual (pandangan)," kata Sony.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.