JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia tampaknya bukan sekadar wacana. Fasilitas tersebut kabarnya akan mulai berproduksi pada 2023.
Rencana ini diungkap Fadli Rahman, Director of Strategic Planning & Business Development Pertamina New & Renewable Energy dalam acara Press Conference and The Launch of Electric Vehicle White Paper by Deloitte and Foundry.
“Sedang kita godok, karena dalam waktu dekat kita akan groundbreaking pabrik baterai,” ujar Fadli di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Honda CB300F Meluncur, Harga mulai Rp 31 Jutaan
Ia menjelaskan, siklus hidup baterai kendaraan listrik umumnya mencapai 4-5 tahun. Meski begitu, ada banyak faktor yang menentukan life cycle baterai.
“No one knows, karena baterai yang saya gunakan sekarang, ternyata 1 tahun banyak yang rusak juga,” ucap Fadli.
Oleh sebab itu, Pertamina telah menyiapkan rencana mendaur ulang baterai menjadi Energy Storage Station.
Baca juga: Kisah Pasutri 7 Tahun Hidup di Jalan, Keliling Indonesia Pakai Mobil
“Baterai-baterainya misalnya jumlahnya 25-30 cel satu baterai. Nah itu kalau misalkan yang satu rusak, 24 lainnya masih bagus, itu di-recycle, didaur ulang, di-repackaged lagi atau digunakan buat Energy Storage Station buat melistriki atau menyimpan baterai rumah,” kata Fadli.
“Belum kelihatan karena yang terjual belum banyak, dan yang sudah terjual pun masih dalam life time-nya itu sendiri. So, mungkin teman-teman bisa memperkirakan dalam 3-5 tahun ke depan recycling baterai pasti sudah ada di Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, Toto Nugroho, Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia, mengatakan, industri pengolahan baterai memiliki sifat yang penting dalam rantai produksi mobil listrik.
Baca juga: Intip Interior Toyota Rumion Facelift Kembaran Suzuki Ertiga
"Karena recycling memungkinkan kita untuk mendapatkan sustain ability dari industri baterai," ucap Toto, dalam webinar Prospek dan Tantangan Industri Baterai Nasional, beberapa waktu lalu.
"Kalau sebelumnya baterai itu kita pakai dan kita buang, tapi dengan adanya recycling ini, baterai-baterai itu bisa kita daur ulang, kita ambil lagi mineralnya, dan masuk lagi ke proses pembuatan baterai," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.