Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Rombengan Mobil, Bisa Untung tapi Lama

Kompas.com - 02/08/2023, 11:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rombengan mobil atau biasa disebut "kampakan" merupakan alternatif buat konsumen yang ingin mencari onderdil mobil. Suku cadang di rombengan mobil ialah copotan dari mobil tak terpakai.

Ciri khas rombengan mobil yaitu banyak mobil bekas yang teronggok tak terawat. Kondisinya berbagai macam, ada yang relatif masih mulus sampai hancur bekas tabrakan. Modelnya juga bervariasi mulai mobil tahun muda sampai tua.

Baca juga: Kecelakaan di Jalan Mayoritas Disebabkan Faktor Manusia

Seorang pekerja di rombengan mobil di kawasan Parung, Bogor, Jawa Barat, mengatakan, pihak rombengan mobil mendatangkan dan membeli mobil-mobil tersebut dari berbagai tempat.

Ada banyak pilihan berburu onderdil mobil, mulai dari bengkel dan bursa otomotif hingga kampakan atau biasa disebut junkyard. Di tempat ini konsumen bisa membeli suku cadang mobil copotan.KOMPAS.com/Gilang Ada banyak pilihan berburu onderdil mobil, mulai dari bengkel dan bursa otomotif hingga kampakan atau biasa disebut junkyard. Di tempat ini konsumen bisa membeli suku cadang mobil copotan.

"Macam-macam, kalau mobil tahun tua Rp 4 juta. Terus mobil bekas tabrakan seperti Avanza 2014 itu Rp 45 juta. Masih lumayan, tapi kalau mesin hancur itu baru murah," ujar pekerja yang enggan disebutkan namanya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Pekerja itu mengatakan, untuk mobil-mobil bekas tabrakan biasanya dapat dari pihak asuransi atau bengkel, sedangkan untuk mobil tua bangka alias motuba, sang pemilik yang menjual langsung.

"Ada yang bawa sendiri biasanya mobil tua, ada juga dari lelang yang hancurnya di bawa ke sini. Ada juga yang bekas tabrakan, ada yang dari bengkel yang gagal bangun," kata sumber tersebut.

"Kalau tabrakan biasanya dari bengkel ada juga dari orang langsung. Terus kalau mobil tua bangka juga yang sudah keropos, daripada didandanin mahal dan malu dipakai jadi jual ke sini. Ada itu Corolla klasik udah mati 20 tahun, ke sini," katanya.

Baca juga: Video 2 Cewek Jatuh ke Sawah Pakai Sepeda Listrik

Ada banyak pilihan berburu onderdil mobil, mulai dari bengkel dan bursa otomotif hingga kampakan atau biasa disebut junkyard. Di tempat ini konsumen bisa membeli suku cadang mobil copotan.KOMPAS.com/Gilang Ada banyak pilihan berburu onderdil mobil, mulai dari bengkel dan bursa otomotif hingga kampakan atau biasa disebut junkyard. Di tempat ini konsumen bisa membeli suku cadang mobil copotan.

Pekerja tersebut mengatakan, bisnis junkyard memang menguntungkan, tapi bukan tipe bisnis yang cepat berputar. Kalau untung pun bisa disebut butuh waktu, adapun jika rugi tidak terlalu jauh.

"Untung, tapi lama. Ya ini kan nunggu semua,"kata dia.

"Misalkan kita beli mobil gagal bangun (dari bengkel). Terus kita pereteli di sini, tapi dari sana sudah banyak yang ditukar-tukar. Tapi, kalau sudah begitu, kita tidak bisa protes. Ya mereka ambil yang dirasa berharga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com