JAKARTA, KOMPAS.com – Jual beli kendaraan niaga seken kini sudah menjadi segmen pasar tersendiri di Indonesia. Bahkan kini ada banyak layanan jual beli truk atau pikap seken dengan berbagai harga dan kondisi.
Namun, ada beberapa faktor yang membuat truk sulit dijual kembali, salah satunya bila sudah modifikasi.
Yudith Defian, pengelola Kudus Motor, mengatakan, pemilik truk yang telah memodifikasi kendaraan biasanya akan menggelontorkan dana yang tidak sedikit.
“Misalnya truk di lukis, tambah bemper atau ditambah aneka variasi. Modifikasi seperti ini biasanya menghabiskan lebih dari Rp 10 juta,” kata Yudith kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2023).
Baca juga: Lebih Dekat dengan New Vespa GTS yang Baru Saja Meluncur [Video]
Alhasil. truk tersebut akan ditawarkan kepada pembeli dengan harga yang tinggi. Bagi pihak pelaku bisnis jual beli, nantinya akan sulit untuk menjual kembali lantaran harga dari tangan pertama sudah tinggi.
Sehingga pada saat dijual kembali tidak akan dilirik oleh pembeli lantaran harga truk tersebut akan lebih mahal.
“Truk bekas yang sudah lakukan modifikasi lebih mahal lagi biasanya. Kalau di modifikasi harganya makin tidak tentu. Kendati pedagan menaikan margin hanya sedikit untuk keuntungan, harganya tetap akan tetap terlalu tinggi bagi pasar,” kata Yudith.
Maka dari itu, Yudith mengatakan bila ada truk modifikasi yang hendak di jual ke showroomnya selalu dia tolak.
“Pernah juga ada pengalaman saya jual truk seken yang suda melakukan modifikasi. Lalu konsumen yang lihat truk tersebut menduga bila truk sudah pernah alami kecelakaan dan sebagainya. Jadi lama lakunya kalau truk modifikasi. Jadi saya ubah kendaraan tersebut jadi versi asli,” kata Yudith.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.