Apakah Mematikan AC Mobil Saat Menanjak Itu Perlu?

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara di jalur pegunungan dengan medan menanjak dan berliku kerap menimbulkan pertanyaan bagi pengemudi, salah satunya mengenai penggunaan AC.

Banyak yang beranggapan bahwa mematikan AC dapat meningkatkan tenaga mesin, terutama saat melewati tanjakan curam.

Namun, apakah hal ini benar-benar perlu dilakukan?

Baca juga: AHM Sebut Pembeli Motor Listrik Kebanyakan Masih Coba-coba

Gunawan, pemilik Premium 99 AC di Depok, menjelaskan bahwa penggunaan AC saat berkendara di pegunungan bergantung pada kondisi kendaraan.

Jika mesin dalam keadaan prima dan tidak terbebani secara berlebihan, menyalakan AC tidak akan menjadi masalah.

Lihat Foto

Ilustrasi ac mobil(kompas.com)

"Mobil modern telah dirancang untuk menyeimbangkan penggunaan tenaga dan efisiensi bahan bakar, sehingga tetap bisa bekerja optimal meskipun AC menyala," ujar Gunawan kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2025).

Namun, bagi kendaraan dengan kapasitas mesin kecil atau usia yang sudah cukup tua, mematikan AC mungkin dapat membantu mengurangi beban mesin.

Baca juga: Teknologi WIM Sempurnakan Peran Jembatan Timbang Berantas Truk ODOL

Hal ini terutama berguna saat menghadapi tanjakan ekstrem yang membutuhkan tenaga ekstra.

"Pada mobil bermesin kecil, menonaktifkan AC dapat mengurangi beban kerja mesin, sehingga tenaga lebih maksimal untuk menanjak," kata Gunawan.

Meski demikian, ia mengingatkan agar pengemudi tidak terlalu ekstrem dalam menghemat tenaga dengan mematikan AC.

Kabin yang terlalu panas dapat mengurangi kenyamanan dan berpotensi membuat pengemudi lebih cepat lelah serta kehilangan fokus saat berkendara.

Kesimpulannya, keputusan untuk mematikan AC saat berkendara di jalan pegunungan sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kendaraan dan kebutuhan pengemudi.

Jika mobil dalam kondisi baik, AC tetap bisa digunakan tanpa mengganggu performa mesin.