JAKARTA, KOMPAS.com - Radiator memiliki peran penting dalam menjaga suhu mesin tetap stabil. Namun, masih banyak pemilik kendaraan yang kurang memperhatikan perawatannya. Padahal, dengan perawatan yang tepat, radiator bisa bertahan lama hingga 10 tahun tanpa masalah berarti.
Menurut Fendy, Director PT Autokooling Jaya Nusantara, distributor radiator Koyorad, salah satu kunci utama dalam menjaga radiator tetap awet adalah rutin mengganti coolant.
"Coolant sebaiknya diganti setiap 20.000 km atau maksimal dua tahun sekali. Jangan sampai dibiarkan terlalu lama karena bisa menyebabkan kerak dan korosi di dalam sistem pendingin," kata Fendy di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat belum lama ini.
Baca juga: Mengungkap Fitur Unggulan Hyundai Ioniq 9
Selain itu, Fendy menyarankan agar pengguna kendaraan tidak mencampur coolant dengan merek atau jenis yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan reaksi kimia yang berpotensi merusak sistem pendingin.
"Setiap coolant punya komposisi berbeda. Jika dicampur, bisa terjadi penggumpalan yang menghambat aliran cairan pendingin," ujarnya.
Fendy juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan radiator dengan tidak menggunakan air biasa sebagai pengganti coolant.
"Air biasa, terutama air sumur, mengandung mineral yang dapat menyebabkan karat pada blok mesin. Ini bisa merusak radiator dalam jangka panjang," kata Fendy.
Tak kalah penting, pemilik kendaraan disarankan untuk rutin mengecek kondisi kondensor dan mengganti dryer secara berkala. Komponen ini berfungsi menyerap kelembapan dan kotoran di sistem AC.
Baca juga: Jangan Ganti Tutup Radiator Mobil Harian dengan Tipe Racing
"Dryer yang sudah jenuh bisa menyebarkan silika ke dalam kompresor dan evaporator, yang akhirnya berpengaruh juga pada pendinginan mesin," kata Fendy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.