Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Mau Jual Bioetanol, Begini Kata Bengkel Toyota

Kompas.com - 08/06/2023, 09:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina akan meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) baru campuran Pertamax dengan etanol (bioetanol) pada Juni 2023. Bioetanol merupakan BBM campuran dari bahan nabati kedua setelah Biodiesel 35 persen.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, menjelaskan, sebetulnya bioetanol sama seperti bahan bakar nabati lain yang sudah ada, produk ini sudah lama dikembangkan dan cukup berhasil di Brazil.

"Waktu saya kuliah tahun 1991, soal energi terbarukan sudah dibahas soal Brazil jadi (mereka) sudah mulai (bioetanol)," kata Suparna kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2023).

Baca juga: KTM Sebut Dani Pedrosa Punya Peran Penting Dalam Pengembangan Motor

Harga Pertalite, Solar, dan Pertamax terbaru yang naik mulai 3 September 2022Freepik Harga Pertalite, Solar, dan Pertamax terbaru yang naik mulai 3 September 2022

Suparna mengatakan, bioetanol bisa jadi pilihan baru buat masyarakat yang ingin memakai BBM yang lebih bersih. Masyarakat juga tidak perlu khawatir mengenai kualitas BBM karena hal itu pasti sudah dipikirkan oleh produsen.

"Sebetulnya yang menjadi masalah itu bio (bioetanol), plus minus, untuk beberapa kasus plus minus tergantung komposisi, terkait dengan emisi juga dapat di-setting sedemikian rupa. Cuma hanya minusnya itu adalah karena bio atau etanol sebetulnya ada kaya kadar air gitu lah ya mirip-mirip, yang mana itu pertama lebih korosif dan ada kecenderungan (kental) yang lain," kata dia.

"Tapi sebetulnya apakah itu bahan bakar diesel atau bensin, pasti sudah diteliti sedemikian rupa dengan teknik tertentu sudah dapat teratasi," kata Suparna.

Baca juga: Kawasaki Ninja ZX-6R dan Eliminator Segera Dijual di Indonesia

Kementerian ESDM menetapkan biodiesel tahun 2023 sebesar B35 atau 13,15 juta kiloliter (KL). Dok. Humas Kementerian Ditjen EBTKE Kementerian ESDM menetapkan biodiesel tahun 2023 sebesar B35 atau 13,15 juta kiloliter (KL).

Sebagai orang bengkel, Suparna menyambut bioatanol produksi Pertamina. Mengenai pengaruh pada tenaga mesin dan kecocokan pada mesin mobil zaman sekarang, menurut Suparna hal tersebut tidak perlu dipusingkan.

"Sebetulnya tidak ada masalah artinya dengan power engine juga itu bisa dibuat sedemikian rupa. Cuma tergantung itu saja, kalau mau tenaganya berapa, bersihnya berapa, itu kan nilai tengah, kalau mau bikin yang powerfull dan bersih cuma harganya jadi mahal," kata dia.

"Terkait dengan ini Pertamina atau yang lain tidak akan gebagah, dia akan melihat mobil spek mobilnya seperti itu. Jadi tidak mungkin Pertamina mengeluarkan produk yang tidak kompatibel dengan mobil zaman sekarang," kata Suparna.

"Mungkin ada beberapa jenis produk tertentu, mesin tertentu yang tidak kompatibel tapi itu kan minor," ujar dia.

Baca juga: Modifikasi Toyota Kijang Innova Reborn, Tipe G Serasa Venturer

Antrean panjang terjadi saat konsumen membeli BBM jenis Pertalite.KOMPAS.com/Dian Ade Permana Antrean panjang terjadi saat konsumen membeli BBM jenis Pertalite.

Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat diproduksi dari tumbuhan melalui proses fermentasi. Etanol sendiri dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, salah satunya tebu.

Hadirnya bioetanol merupakan sebagai salah satu langkah transisi energi guna mewujudkan kemandirian energi Indonesia di samping menurunkan karbon emisi.

Proses pembuatan etanol dari tebu tidak akan mengganggu produksi dari pabrik gula. Sebab pembuatan bioetanol hanya akan mengambil tetes tebu, sehingga tidak rebutan dengan pabrik gula.

Selain itu, bioetanol juga bisa dibuat dari singkong dan jagung yang sumber dayanya cukup besar di Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com