JAKARTA, KOMPAS.com – Kiprok merupakan komponen penting dalam sistem kelistrikan motor yang berfungsi menstabilkan arus listrik dari spul sebelum dialirkan ke aki.
Jika kiprok bermasalah, berbagai gejala dapat muncul, mulai dari aki yang cepat tekor hingga lampu yang redup.
Sayangnya, tak jarang pengendara atau pemilik motor tidak menyadari tanda-tanda awal kerusakan kiprok hingga akhirnya motor mengalami gangguan serius di tengah perjalanan.
Baca juga: Cara Memperpanjang Usia Pakai Aki Mobil Anda
Menurut Ali Fuqran, teknisi Suzuki Meril, salah satu tanda utama kiprok bermasalah adalah ketidakstabilan tegangan listrik pada motor. “Biasanya ditandai dengan lampu utama yang redup atau malah terlalu terang, serta aki yang sering soak meski baru diganti,” kata Ali kepada Kompas.com, Senin (24/2/2025).
Ali menjelaskan, kiprok yang rusak juga bisa menyebabkan motor sulit dinyalakan, baik menggunakan starter elektrik maupun kick starter.
Hal ini karena pengisian daya ke aki tidak optimal, sehingga daya listrik yang tersimpan tidak cukup untuk menghidupkan mesin.
Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur
Selain itu, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah mesin motor yang tiba-tiba mati saat berkendara.
Menurut Ali, hal ini terjadi karena suplai listrik ke sistem pengapian terganggu akibat kiprok yang tidak bekerja dengan baik.
“Kalau motor tiba-tiba mati, lalu bisa menyala kembali setelah didiamkan beberapa saat, bisa jadi kiproknya sudah lemah dan harus segera diganti,” ujarnya.
Baca juga: BYD M6 Puncaki Penjualan Mobil Listrik Indonesia Januari 2025
Ali menyarankan pemilik motor untuk rutin mengecek kondisi kiprok, terutama jika motor sering digunakan untuk perjalanan jauh atau memiliki usia pemakaian lebih dari tiga tahun.
Jika ditemukan tanda-tanda kerusakan, segera periksa ke bengkel untuk memastikan apakah kiprok masih layak pakai atau perlu diganti. "Lebih baik mencegah daripada motor mati mendadak di jalan. Penggantian kiprok juga tidak mahal dibandingkan risiko yang bisa terjadi jika dibiarkan," kata Ali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.