Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Kebakaran Nissan Grand Livina karena Peredam Panas

Kompas.com - 24/04/2023, 17:12 WIB
Erwin Setiawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Beredar sebuah video Nissan Grand Livina terbakar ketika dalam perjalanan.

Video tersebut diunggah akun Instagram @achmad_subechi, lengkap dengan memberikan penjelasan terkait kemungkinan penyebabnya.

Akun tersebut menjelaskan ada komponen yang sangat mudah terbakar bila terkena panas. Selain itu, ada video percobaan yang membuktikan komponen yang dimaksud dipanaskan menggunakan heater akan mudah sekali terbakar.

Komponen tersebut adalah insulator hood atau peredam panas yang biasa terpasang di area kap mesin hingga di bodi mobil. Tujuannya agar panas dari mesin tidak terinduksi terlalu banyak ke bagian yang dilindungi seperti kap mesin dan kabin.

Video tersebut pun ramai diperbincangkan, tidak sedikit yang ikut berkomentar bahkan membagikan pengalaman yang serupa pada mobil yang dimiliki.

Baca juga: Alasan Kenapa Mobil Listrik yang Terbakar Apinya Sulit Dipadamkan

Insulator hood lapuk mudah terbakarTangkapan layar Insulator hood lapuk mudah terbakar

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, peredam panas yang sudah lapuk memang selalu disarankan untuk dilepas atau diganti dengan yang baru untuk menghindari risiko terbakar.

“Peredam panas ini terpasang di area kap mesin, tepatnya belakang mesin yang menempel dengan bodi mobil, tujuannya tentu saja untuk meredam panas sehingga kabin tetap dalam kondisi tidak terlalu panas dan mudah didinginkan oleh AC mobil,” ucap Ibrohim kepada Kompas.com, Senin (24/4/2023).

Secara material, peredam panas ini memang mudah lapuk, menurut Ibrohim, peredam yang sudah lapuk atau koyak berpeluang menempel pada bagian mesin dan bisa terbakar.

Baca juga: Diduga akibat Cuaca Panas, 4 Mobil di Objek Wisata Banjarbaru Terbakar

Uji coba memanaskan peredam panas menggunakan heaterTangkapan layar Uji coba memanaskan peredam panas menggunakan heater

Insulator hood atau peredam panas ini terbuat dari bahan serabut yang dipadatkan, sehingga cukup efektif untuk meredam panas, namun bila sudah lapuk justru berbahaya,” ucap Ibrohim.

Bila peredam panas sudah menjadi serabut, atau tidak terikat dengan baik, maka sangat mudah terbakar.

Serabut yang kering akan sangat mudah terbakar bila terkena panas mesin, terlebih lagi sampai bersentuhan dengan mesin atau knalpot.

“Makanya kami selalu menyarankan kepada setiap pengguna mobil yang peredam panasnya sudah lapuk atau sudah terpasang tidak rapi untuk menggantinya atau melepasnya saja daripada berisiko terbakar saat perjalanan mudik,” ucap Ibrohim.

Baca juga: Mercedes Benz Terbakar di Tol Cisumdawu, Api Diduga Berasal dari Korsleting di Kap Mobil

Ibrohim mengatakan, hampir semua mobil dibekali peredam panas dengan bahan yang serupa, dan itu bisa menjadi perhatian bagi semua pengguna mobil.

"Untuk mesin penggerak depan, mesin melintang dan letak exhaust di belakang mesin era 2000-an ke sini memang riskan kalo pelindung panasnya pakai bahan woll fiber, lain halnya yang peredam panasnya dari aluminium," ucap Ibrohim.

Bila sudah terjadi kebakaran, Ibrohim menyarankan untuk tidak panik karena api yang disebabkan peredam panas ini mudah dipadamkan menggunakan alat pemadam kebakaran biasa.

Jadi, peredam panas yang sudah lapuk atau tidak bisa terpasang dengan sempurna sebaiknya diganti yang baru atau dilepas saja untuk menghindari kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau