JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil yang ditumpangi Bupati Kuningan Acep Purnama menabrak lima motor karena sopir mengantuk sehingga menyebabkan tiga orang tewas dan satu orang luka berat.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, ngantuk merupakan musuh pengemudi. Tidak ada obat kantuk terbaik selain tidur atau istirahat agar badan lebih segar.
Baca juga: Perbedaan Vespa Primavera Color Vibe dengan Standar, Lebih Eksentrik
Sony mengatakan, tindakan antisipasi untuk menghindari kantuk adalah dengan melakukan istirahat berkala saat melakukan perjalanan.
Sony mengatakan, ada satu metode yang mudah namun masih jarang dilakukan oleh pengemudi kendaraan roda empat yaitu commentary driving.
"Ini standar cara berkendara dengan defensive (proaktif), mudah tapi tidak banyak yang tahu. Walaupun tahu, tidak dilakukan karena merasa belum ada manfaatnya," ucap Sony kepada Kompas.com beberapa waktu yang lalu.
Sony memaparkan, commentary driving merupakan metode berkendara di mana pengemudi berbicara sendiri saat sedang mengemudikan mobil, dengan menyebutkan potensi-potensi bahaya yang ditemui di area jalan.
Baca juga: PO Sinar Jaya Luncurkan 5 Bus Baru Rakitan Laksana
Cara tersebut bisa dilakukan untuk mencegah kantuk. Namun jika terlanjur mengantuk saat berkendara, perlu diingat bahwa tidak ada siasat selain beristirahat sejenak dan tidur.
Mendengarkan musik di jalan, berbicara dengan penumpang, minum kopi, dan sebagainya memang dipercaya bisa menyiasati kantuk. Padahal, ini berpotensi menjadi penyebab kecelakaan.
"Menurut saya enggak aman, enggak boleh. Dia harus segera atur, di mana dia harus segera berhenti. Mengemudi maksimal tiga jam, lakukan perenggangan terhadap otot, saraf dan otak," ucap Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.