Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Motor Tidak Boleh Naik Jalan Layang Casablanca?

Kompas.com - 28/03/2023, 15:46 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca sampai saat ini masih saja kerap dilalui pengendara motor. Padahal, sebelum naik ke jalan layang, sudah ada rambu yang melarang motor untuk masuk.

Bahkan, belum lama ini tersebar video berisi keluhan para warga yang tinggal di apartemen sekitar JLNT. Mereka mengeluhkan aktivitas rombongan pengendara motor yang mondar-mandir sampai dini hari, menghasilkan suara yang berisik.

Memang, ada saja yang merasa aman-aman saja ketika melewati JLNT. Tapi sebenarnya, larangan motor untuk naik ke jalan layang ada alasannya, demi keselamatan si pengendara juga.

Baca juga: Belum Ada Motor Listrik Hasil Konversi yang Dapat Subsidi

Aksi motor kebut-kebutan di JLNT Casablanca() Aksi motor kebut-kebutan di JLNT Casablanca

Sebagai informasi, JLNT Casablanca diresmikan pada Desember 2013, memiliki panjang 2,3 Km dan ketinggian 18 meter.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, motor berbeda dengan mobil dari segi jumlah roda. Artinya, pengendara motor mudah oleng saat kena terpaan angin.

"Kendalanya adalah mudah oleng ketika dihempas oleh angin. Di Jalan layang itu turbulensi anginnya besar karena posisinya di atas, memang enggak setiap waktu ada tapi bahaya kalau angin itu datang bisa bikin motor hilang keseimbangan," ucap Sony kepada Kompas.com, Selasa (28/3/2023).

Baca juga: Tiap Berapa Kilometer Mobil Matik Harus Ganti Oli Transmisi?


Masalah kedua yang bisa dialami pengendara motor saat naik ke JLNT adalah sulit mendapat bantuan saat kendaraannya rusak. Belum lagi ruas JLNT yang hanya dua lajur bisa dibilang sangat sempit, membahayakan pengendara motor dan orang lain yang melintas.

"Jalan layang juga lebih panas karena enggak ada tanaman atau pohon, sehingga membuat pengendara lebih capek, kurang oksigen dan ini bisa berujung kecelakaan," kata Sony.

Selain itu, menurut Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, angin yang kencang di atas JLNT menjadi bahaya tidak terlihat yang bisa dialami pengendara motor.

"Tekanan anginnya lebih terasa saat berkendara di atas jalan layang. Banyak pengendara motor yang tiba-tiba kehilangan keseimbangan. Lubang masih bisa dihindari, tapi angin kadang sulit diantisipasi kalau tidak siap," ucap Agus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com