Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Semangat Anak Trail yang Sebenarnya, Bangun Budaya Sadar Lingkungan

Kompas.com - 13/03/2023, 09:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini viral video yang memperlihatkan warga yang protes lahannya rusak setelah dilewati rombongan trail yang mengikuti acara di Ranca Upas, Bandung.

Tanaman bunga rawa rusak semua, area camping ground yang tadinya hijau berubah jadi ladang berlumpur. Tentu saja warga sekitar marah jika kelakuan para pengendara motor tadi malah merusak.

Wisnu Guntoro Adi,  pegiat motor offroad dari Serigala Rider mengatakan, anak trail itu sejatinya punya tujuan untuk membangun budaya sadar lingkungan dan pentingnya kalau alam ini harus dijaga.

Baca juga: Kerap Melanggar Lalin, Gubernur Bali Melarang WNA Sewa Motor

Cara melewati tanjakan menggunakan motor trailFoto: Yamaha Cara melewati tanjakan menggunakan motor trail

"Kenapa, karena anak trail yang main bisa paling jauh, paling dalam, dengan motor, maka diharapkan bisa bercerita kalau hutan kita harus dilindungi, bukan malah merusak, harus dipahami," kata pria yang akrab disapa Gareng kepada Kompas.com belum lama ini.

Mengenai event adventure, menurut Gareng bukan cari siapa yang paling cepat. Tujuan dari adanya acara tersebut adalah ingin mencari atau merasakan rute baru, menikmati alam, door prize cuma bonus semata.

"Kebanyakan dalam event trail, peserta memotong jalan sendiri karena enggak mau antre. Dalam sebuah obstacle, bisa ada antrean yang ratusan orang kumpul, di depan tanjakan misal," kata Gareng.

Baca juga: Video Rombongan Truk Pasir Selamatkan Diri dari Awan Panas Gunung Merapi


Orang yang paling belakang, ada aja yang enggak sabar, jadi ambil jalan pintas di luar yang dianjurkan. Hal ini yang kadang membuat konflik dengan penduduk, pemilik lahan, karena lewat tanpa izin dan merusak.

"Kita dulu mengenal anak-anak adventure trail itu orang paling sabar. Kalau enggak, dia enggak bisa main trail yang melelahkan. Saat mental capek dan orangnya ngotot, biasa enggak punya teman, engga ada yang mau ngajak dia lagi main di jalur," kata Gareng.

Jadi saat mengikuti event trail itu, sama-sama ingin menikmati jalur, bukan siapa yang finis duluan menang. Jadi acara trabasan adalah untuk kesenangan bersama.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke