Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Semangat Anak Trail yang Sebenarnya, Bangun Budaya Sadar Lingkungan

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini viral video yang memperlihatkan warga yang protes lahannya rusak setelah dilewati rombongan trail yang mengikuti acara di Ranca Upas, Bandung.

Tanaman bunga rawa rusak semua, area camping ground yang tadinya hijau berubah jadi ladang berlumpur. Tentu saja warga sekitar marah jika kelakuan para pengendara motor tadi malah merusak.

Wisnu Guntoro Adi,  pegiat motor offroad dari Serigala Rider mengatakan, anak trail itu sejatinya punya tujuan untuk membangun budaya sadar lingkungan dan pentingnya kalau alam ini harus dijaga.

"Kenapa, karena anak trail yang main bisa paling jauh, paling dalam, dengan motor, maka diharapkan bisa bercerita kalau hutan kita harus dilindungi, bukan malah merusak, harus dipahami," kata pria yang akrab disapa Gareng kepada Kompas.com belum lama ini.

Mengenai event adventure, menurut Gareng bukan cari siapa yang paling cepat. Tujuan dari adanya acara tersebut adalah ingin mencari atau merasakan rute baru, menikmati alam, door prize cuma bonus semata.

"Kebanyakan dalam event trail, peserta memotong jalan sendiri karena enggak mau antre. Dalam sebuah obstacle, bisa ada antrean yang ratusan orang kumpul, di depan tanjakan misal," kata Gareng.

Orang yang paling belakang, ada aja yang enggak sabar, jadi ambil jalan pintas di luar yang dianjurkan. Hal ini yang kadang membuat konflik dengan penduduk, pemilik lahan, karena lewat tanpa izin dan merusak.

"Kita dulu mengenal anak-anak adventure trail itu orang paling sabar. Kalau enggak, dia enggak bisa main trail yang melelahkan. Saat mental capek dan orangnya ngotot, biasa enggak punya teman, engga ada yang mau ngajak dia lagi main di jalur," kata Gareng.

Jadi saat mengikuti event trail itu, sama-sama ingin menikmati jalur, bukan siapa yang finis duluan menang. Jadi acara trabasan adalah untuk kesenangan bersama.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/03/13/094200215/semangat-anak-trail-yang-sebenarnya-bangun-budaya-sadar-lingkungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke