Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Sebut Insentif Kendaraan Listrik Harus Lebih Baik dari Thailand

Kompas.com - 01/03/2023, 13:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian menyatakan bahwa insentif untuk kendaraan listrik di Indonesia akan lebih menarik dari negara di Asia Tenggara lainnya, terkhusus Thailand.

Hal tersebut supaya penciptaan ekosistem kendaran bermotor listrik di Indonesia, baik dari hulu sampai hilirnya, lebih besar dibandingkan Thailand yang sudah lebih dahulu mulai era elektrifikasi, sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Adapun untuk insentif yang telah ditetapkan terlebih dulu yaitu untuk kendaraan roda dua listrik sebesar Rp 7 juta. Sedangkan besaran insentif kendaraan listrik lainnya kini masih dalam pertimbangan.

Baca juga: Daftar Mobil Hybrid Terlaris di Indonesia Januari 2023

Ilustrasi motor listrik Yamaha E01Dok. YIMM Ilustrasi motor listrik Yamaha E01

"Kalau Thailand memberikan insentif sekitar Rp 80 juta per mobil listrik. Kita bisa lebih menarik," kata Airlangga dalam diskusi virtual, Selasa (28/2/2023).

Airlangga lantas menjelaskan, insentif untuk motor listrik sebear Rp 7 juta akan diberi baik untuk kendaraan baru maupun pergantian. Aturan tersebut akan segera keluar dalam waktu dekat.

Meski besaran insentif untuk kendaraan lainnya belum ditetapkan, tapi bisa dipastikan pemberian insentif kendaraan listrik baik motor maupun mobil seluruhnya akan berbasis kepada produksi dalam negeri.

Hal ini bertujuan untuk mendorong hilirisasi berbasis ekosistem kendaraan listrik untuk mendongkrak peningkatan ekosistem manufaktur yang sudah membaik saat ini.

Baca juga: Cuci Mobil Selagi Rem Cakram Masih Panas, Apakah Aman?

Pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara, PT HLI Green Power. Lokasinya ada di Karawang New Industry City ( KNIC).KNIC Pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Asia Tenggara, PT HLI Green Power. Lokasinya ada di Karawang New Industry City ( KNIC).

Airlangga mengungkapkan, kondisi sektor manufaktur yang membaik terkait bisa dilihat dari Purchasing Managers Index (PMI) yang berada di level 51,3 per-Januari 2023.

Perbaikan tersebut seiring dengan kinerja penjualan otomotif yang sempat mencapai rekor pada tahun 2022, yaitu 1,04 juta unit atau lebih tinggi dari kondisi sebelum Covid-19.

"Bahkan ekspor otomotif kita naik 60 persen dan sudah diekspor ke lebih dari 70 negara," ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com