JAKARTA, KOMPAS.com - Wuling Motors terus menjajaki kesempatan untuk melakukan ekspor mobil listrik Wuling Air EV produksi, Cikarang, Bekasi, ke negara-negara penganut setir kanan.
Hal itu dilakukan sebelum Presiden Joko Widodo meminta produsen otomotif untuk berorientasi pasar ekspor. Mengingat pertumbuhan kendaraan domestik yang terlalu banyak membuat jalan jadi macet.
Baca juga: Suzuki Grand Vitara Hybrid Pionir Elektrifikasi di SUV Segmen B
Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors, mengatakan, pihaknya memang berencana untuk melakukan ekspor Air EV ke sejumlah negara namun saat ini sifatnya masih penjajakan.
“Sebenarnya peluang ekspor karena ketika di Indonesia ini kan setir kanan, dan memang Wuling itu berencana untuk mengekspor kendaraan-kendaraan yang memang basisnya setir kanan," kata Dian saat peluncuran Wuling Alvez, pekan lalu.
"Kalau setir kiri di China, kalau kendaraan-kendaraan terutama di Asia Tenggara, di Asia yang setir kanan, itu bisa disediakan oleh Indonesia,” kata dia.
Baca juga: Bocoran Syarat Subsidi Motor Listrik, TKDN Minimal 40 Persen
Dian mengatakan, saat ini sebetulnya banyak negara yang tertarik memasarkan Air EV di negaranya. Namun tiap negara punya regulasi yang berbeda.
“Sebenarnya seperti Air EV sendiri sudah banyak negara yang tertarik untuk memasarkan di negaranya. Kita sedang menjajaki karena ada regulasi dan beberapa hal yang sedang dipenuhi,” kata Dian.
Wuling Air ev, official car partner KTT G20.
"Ada beberapa yang sudah kita kirim, tetapi dalam tujuan penjajakan ekspor yang lebih banyak lagi,” ujarnya.
Secara keseluruhan Dian enggan bicara mengenai target ekspor Air EV. Seperti yang disebutkan pihaknya masih mempelajari mengenai regulasi dan kebutuhan mobil listrik di negara lain.
“Ada tapi kita belum bisa ngomong seperti apa targetnya, karena masing-masing negara berbeda regulasinya apalagi menyangkut electric vehicles, dan kita sekarang sedang dalam proses mempelajari hal itu lebih lanjut,” kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.