Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wuling Jajaki Ekspor Air EV ke Negara Setir Kanan

Kompas.com - 25/02/2023, 11:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wuling Motors terus menjajaki kesempatan untuk melakukan ekspor mobil listrik Wuling Air EV produksi, Cikarang, Bekasi, ke negara-negara penganut setir kanan.

Hal itu dilakukan sebelum Presiden Joko Widodo meminta produsen otomotif untuk berorientasi pasar ekspor. Mengingat pertumbuhan kendaraan domestik yang terlalu banyak membuat jalan jadi macet.

Baca juga: Suzuki Grand Vitara Hybrid Pionir Elektrifikasi di SUV Segmen B

Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors, mengatakan, pihaknya memang berencana untuk melakukan ekspor Air EV ke sejumlah negara namun saat ini sifatnya masih penjajakan.

Wuling Air EV masih sangat diminati untuk test drive selama IIMS 2023KOMPAS.com/Daafa Wuling Air EV masih sangat diminati untuk test drive selama IIMS 2023

“Sebenarnya peluang ekspor karena ketika di Indonesia ini kan setir kanan, dan memang Wuling itu berencana untuk mengekspor kendaraan-kendaraan yang memang basisnya setir kanan," kata Dian saat peluncuran Wuling Alvez, pekan lalu.

"Kalau setir kiri di China, kalau kendaraan-kendaraan terutama di Asia Tenggara, di Asia yang setir kanan, itu bisa disediakan oleh Indonesia,” kata dia.

Baca juga: Bocoran Syarat Subsidi Motor Listrik, TKDN Minimal 40 Persen

Dian mengatakan, saat ini sebetulnya banyak negara yang tertarik memasarkan Air EV di negaranya. Namun tiap negara punya regulasi yang berbeda.

“Sebenarnya seperti Air EV sendiri sudah banyak negara yang tertarik untuk memasarkan di negaranya. Kita sedang menjajaki karena ada regulasi dan beberapa hal yang sedang dipenuhi,” kata Dian.

Wuling Air ev, official car partner KTT G20. Dok. Wuling Wuling Air ev, official car partner KTT G20.

"Ada beberapa yang sudah kita kirim, tetapi dalam tujuan penjajakan ekspor yang lebih banyak lagi,” ujarnya.

Secara keseluruhan Dian enggan bicara mengenai target ekspor Air EV. Seperti yang disebutkan pihaknya masih mempelajari mengenai regulasi dan kebutuhan mobil listrik di negara lain.

“Ada tapi kita belum bisa ngomong seperti apa targetnya, karena masing-masing negara berbeda regulasinya apalagi menyangkut electric vehicles, dan kita sekarang sedang dalam proses mempelajari hal itu lebih lanjut,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com