JAKARTA, KOMPAS.com - Persaingan di kelas Sport Utility Vehicle (SUV) segmen B di Indonesia semakin ketat. Pemainnya semakin banyak, yang tadinya pada 2021 hanya diisi Honda HR-V dan Wuling Almaz, kini pesertanya semakin banyak seperti muncul Hyundai Creta, Wuling Alvez, dan Chery Omoda 5.
Secara pasar juga terus berkembang, mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sepanjang 2021 praktis hanya ada dua model yang menikmati segmen ini, yaitu Honda HR-V dan Wuling Almaz RS (mesin 1.5 L turbo).
Saat itu, HR-V menguasai pasar dengan penjualan 15.711 unit sedangkan Almaz RS hanya terjual 9.694 unit, dan ke depan pasarnya diprediksi akan terus berkembang.
Baca juga: Referensi Modifikasi Suzuki Grand Vitara Bergaya Overland
Kondisi itu yang akhirnya dimanfaarkan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) masuk kelas SUV segmen B dengan meluncurkan Suzuki Grand Vitara Smart Hybrid pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Namun strategi yang dipilih PT SIS berbeda dengan produsen otomotif lain. Suzuki memilih menjual Grand Vitara dengan teknologi Smart Hybrid, sementara rival di kelasnya didominasi mesin bensin konvesional.
Otomatis, Suzuki membuka peluang sekaligus pionir elektrifiksi dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) di segmen SUV B segmen.
“(Teknologi) hybrid akan selalu menjadi tema dasar untuk Ertiga dan Grand Vitara ini,” ujar Head of 4W Brand Development, Marketing Research, and IT Network PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel di JIExpo, Kemayoran, Jakarta belum lama ini.
Harold menjelaskan, bicara mengenai pasar jika dibanding lima tahun lalu, perkembangan SUV medium sangat pesat, bahkan tidak hanya secara global tapi di Indonesia juga demikian sehingga sangat menarik untuk bermain di kelas ini apalagi dengan suguhan yang berbeda dari kompetitor di kelasnya.
Baca juga: Grand Vitara Jadi Mobil Flagship Suzuki di Indonesia
"Waktu itu (5 tahun lalu) masih LMPV dan LCGC, bila tidak salah kontribusi SUV medium hanya 16 persen. Tapi saat ini jadi kontributor utama, nomor duanya ke LMPV dan LCGC, jadi memang sebegitu seksinya medium SUV ini," tutur Harold.
Keunggulan
Harold menurutkan, melalui teknologi yang dimiliki Grand Vitara tentunya banyak keuntungan yang bisa didapat konsumen terutama mengenai efisiensi bahan bakar minyak (BBM). Apalagi jika digunakan di perkotaan dan jalanan macet bisa lebih maksimal lagi.
"Kalau macet dan banyak berhenti, itu baru terasa irit sekali konsumsi BBM-nya," ungkap Harold.
Efisiensi tersebut bisa didapat berkat teknologi Mild hybrid atau SHVS pada Grand Vitara yang mengandalkan baterai lithium-ion berkapasitas kecil serta Integrated Starter Generator (ISG) untuk membantu kinerja mesin bensin 1.5-liter K15C Dual Jet maupun transmisi otomatis enam percepatannya.
Jantung pacu tersebut diklaim mampu menghasilkan tenaga 103,06 PS atau 101,65 TK pada 6.000 rpm dan torsi sebesar 136,8 Nm pada 4.400 rpm. Grand Vitara terbaru dibekali dengan satu pilihan transmisi otomatis enam percepatan dengan dua tipe tersedia yakni GL dan GX.
Baca juga: Suzuki Buka Studi Produksi Grand Vitara Versi Lokal
Daya tarik lain, yaitu SUV terbaru Suzuki ini dibekali beragam fitur keselamatan terkini, seperti 6 Airbag, ESP (Electronic Stability Program), ABS (Anti-lock Braking System), BA (Brake Assist) dan EBD (Electronic Brake-force Distribution).