Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Mobil Listrik Jangan Terlalu Sering Pakai Fast Charging

Kompas.com - 30/01/2023, 13:21 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan baterai pada mobil listrik masih menjadi perbincangan hangat walaupun saat ini popularitas kendaraan jenis terkait sudah jauh berkembang di Indonesia.

Hal tersebut, dikarenakan harga pergantian baterai yang masih sangat mahal bahkan mencapai lebih dari 50 persen dari kendaraan itu sendiri. Sehingga pemilik perlu tahu, bagaimana cara memaksimalkan supaya menekan potensi kerusakan baterai.

Mengingat, menurunnya kemampuan baterai juga akan mengganggu fungsi kendaraan listrik sebagai transportasi harian.

Baca juga: Estimasi Biaya Servis AC untuk Mobil LCGC

Charging station khusus Lexus yang ada di Lexus Gallery dan Lexus Exclusive Parking PrivilegeLexus Indonesia Charging station khusus Lexus yang ada di Lexus Gallery dan Lexus Exclusive Parking Privilege

Dalam keterangannya, Head of Service Planning and Strategy Department PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Suprayetno menjelaskan, hal ini bukanlah persoalan sulit. Namun, memang dibutuhkan kedisiplinan dari tiap pengguna.

"Salah satunya, hindari penggunaan fast charging terlalu sering. Pemilik sebaiknya mengutamakan pengisian daya secara normal," kata dia belum lama ini.

"Charging pakai wall charger, arus listriknya tidak terlalu besar, tapi tidak membuat baterai cepat panas dan bisa ditinggal semalaman kalau di rumah," tambah dia.

Memang penggunaan fast charging bisa mengisi daya baterai lebih cepat dan siap dipakai kembali. Tetapi, arus listrik yang besar dalam sumber tersebut memiliki temperatur sangat tinggi.

Baca juga: Begini Cara Mudah Bisa Lancar Parkir Paralel Mobil

Ilustrasi mobil listrik sedang mengisi daya di SPKLU Shell Recharge di Mal Pacific PlaceKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi mobil listrik sedang mengisi daya di SPKLU Shell Recharge di Mal Pacific Place

Alhasil, menurut Suprayetno, baterai akan lebih cepat panas sehingga pada akhirnya memperpendek lithium-ion atau kandungan sel yang berada di dalamnya.

Selain itu, seringnya proses pengisian daya juga meningkatkan siklus baterai yang lebih tinggi. Sehingga, disarankan juga untuk tidak sering melakukan charging.

"Umur dan kemampuan kapasitas baterai menyerap daya listrik terhitung dari jumlah siklus charging. Maka, isilah daya mobil listrik ketika memang dibutuhkan," terang Suprayetno.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke