JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan di jalan tol kecelakaan yang bisa berakibat fatal. Salah satu yang kerap terjadi ialah tabrakan beruntun yang terjadi karena pengemudi lalai menjaga jarak dengan mobil depan.
Untuk mengurangi risiko tabrak belakang, ada rumus jaga jarak tiga detik. Penghitungan rumus ini dibuat agar pengemudi bisa membuat jarak aman saat rem mendadak sehingga tidak menabrak mobil depan.
Baca juga: PO KYM Trans Tambah 2 Bus Baru untuk Rute Jakarta- Surabaya
Rinciannya, waktu persepsi manusia selaku pengendara dalam mengemudikan kendaraannya dan melihat kendaraan lain di depannya pada saat melakukan pengereman mendadak adalah 1,5-2 detik.
Sedangkan 0,5-1 detik adalah reaksi mekanikal kendaraan agar secara cepat untuk menghentikan kendaraan atau menghindar. Jika kedua waktu tadi dijumlahkan, totalnya menjadi tiga detik.
Meski demikian, buktinya masih sering terjadi kecelakaan beruntun di jalan tol.
Baca juga: Baru Punya SIM C Tidak Bisa Langsung Bikin SIM CI dan CII
Menanggapi hal tersebut, Budiyanto, pemerhati masalah transportasi, mengatakan, teori soal jarak aman di jalan tol tidak ada yang absolut. Namun, teori tersebut secara rasional dapat digunakan untuk antisipasi.
"Teori yang sering kita dengar adalah teori 3 detik. Pada saat kita dihadapkan pada kendaraan di depan kita mengerem mendadak," kata Budiyanto kepada Kompas.com, belum lama ini.
Budiyanto mengatakan, fakta yang terjadi kecelakaan beruntun terjadi karena jarang sekali kendaraan satu dengan yang lainnya menunjukan jarak minimal atau jarak yang aman.
"Sehingga, pada saat dihadapkan darurat atau kendaraan di depannya rem mendadak benturan tidak dapat dihindari dan sulit untuk bermanuver melewati atau menghindar dari kendaraan di depannya yang rem mendadak," kata dia.
Baca juga: Revitalisasi Halte Kampung Melayu, Transjakarta Sediakan Shuttle Bus
Poster film Taxi Driver (2017), salah satu film tentang pengemudi mobil
"Berarti kuncinya bagaimana kita berdisiplin dalam tata cara berlalu lintas, termasuk bagaimana menjaga jarak minimal dan jarak aman dengan kendaraan di depannya," kata dia.
Bahkan, menurut Budiyanto, jika menjaga jarak aman dapat mencegah terjadinya kecelakaan lalu-lintas, hal yang paling penting dilakukan ialah konsentrasi.
"Bagaimana kita tetap konsentrasi dan kewajaran dalam berlalu lintas. Konsentrasi dan kewajaran mengendarai kendaraan bermotor juga menjadi faktor utama menghindari benturan, bermanuver. Faktor konsentrasi menjadi kunci utama," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.