JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penghambat masyarakat beralih dari sepeda motor konvensional ke motor listrik yaitu soal daya baterai dan jarak tempuh.
Saat ini sistem charging dianggap kurang praktis karena makan waktu, sedangkan sistem tukar pakai atau swap menunggu perkembangan infrastruktur stasiun swap baterai.
Hendro Sutono, pegiat motor listrik dan juru bicara Komunitas Sepeda Motor Listrik (Kosmik), mengatakan, sebelum memakai motor listrik sebaiknya paham cara menghemat baterai.
Baca juga: Ingat, Penutupan Jalur Puncak di Mulai Pukul 18.00 WIB
"Kita ketahui bersama bahwa motor listrik membutuhkan waktu 5-6 jam dari kosong untuk bisa terisi penuh. Karena itu energi yang telah tersimpan dalam baterai harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencapai jarak tempuh sejauh-jauhnya," kata Hendro kepada Kompas.com, belum lama ini.
Pertama kata Hendro, usahakan untuk melakukan eco riding dengan menjaga puntiran gas. Jangan langsung dipuntir hingga habis.
Terlalu banyak memuntir gas maka akselerasi motor akan menjadi spontan tetapi hal itu banyak memakan energi.
Baca juga: Merasakan Kecanggihan Fitur Keselamatan Aktif BMW X3 M Sport
"Sebaiknya puntir gas secukupnya untuk menggerakkan motor lalu tambahkan kecepatan secara berkala. Sering juga kita sebutkan gas diayun," kata dia.
Kedua kata Hendro, mengurangi gaya berkendara stop and go. Sebab pada saat mengerem maka membuang momentum, dan saat start kembali maka membutuhkan energi yg besar untuk menggerakkan motor dari kondisi diam menjadi bergerak.
"Karena itu semakin sedikit stop and go maka energi yang dibutuhkan akan semakin kecil. Jadi jangan ngerem kalo gak perlu-perlu banget," kata dia.
Baca juga: Jalan Tol Batang-Semarang Tergenang Banjir, Jasa Marga Lakukan Penanganan
Kemudian yang ketiga, jaga tekanan ban Jaga tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan.
Tekanan ban yang terlalu rendah akan membuat ban menjadi lebih berat saat menggelinding di aspal, sehingga akan menghabiskan energi lebih banyak.
"Karena itu kita harus selalu menjaga tekanan ban motor kita agar selalu berada pada tekanan yang direkomendasikan oleh pabrik," ucap Hendro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.