Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Insentif Mobil Listrik Rp 80 Juta, Bisa Picu Letupan Penjualan

Kompas.com - 16/12/2022, 07:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah agen pemegang merek (APM) kendaraan roda empat atau lebih di dalam negeri mengaku bahwa rencana pemberian insentif terhadap pembelian kendaraan bermotor listrik oleh pemerintah RI, dapat mengakselerasi era elektrifikasi nasional.

Pasalnya saat ini jenis kendaran tersebut, baik yang berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) maupun hybrid (hybrid electric vehicle/HEV), masih sangat mahal dibanding mobil konvensional berbahan bakar minyak.

Tapi apabila pemberian insentif tidak dilakukan hati-hati, hasilnya tidak akan maksimal karena berpotensi terjadi market shock. Hal ini disebabkan dari tingginya permintaan di pasar yang jauh melebihi kemampuan pabrikan untuk memproduksi atau menyuplai kendaraan.

Baca juga: Beli Mobil Listrik Dapat Insentif Rp 80 Juta, Motor Listrik Rp 8 Juta

Honda Accord dan CR-V hybridKompas.com/ApridaMegaNanda Honda Accord dan CR-V hybrid

Mengingat pabrikan nasional kini masih bergantung pada negara lain untuk menjalankan aktivitas produksi kendaraan listrik karena sejumlah komponen pentingnya seperti baterai merupakan impor.

Selain itu, pasokkan cip semikonduktor yang masih tersendat ke sejumlah pabrikan otomotif di Indonesia bisa menambah runyam.

"Sementara semakin canggih teknologinya, semakin banyak diperlukan cip semikonduktor ini. Di model-model kami, sampai sekarang pasokan komponen tersebut masih belum stabil," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy kepada Kompas.com, Kamis (15/12/2022).

Akibatnya, tidak hanya mobil listrik, beberapa model kendaraan pun terpaksa inden yang cukup lama yaitu 3-5 bulan tergantung varian dan pilihan warna. Pada HPM, contohnya ialah Honda HR-V terbaru yang diluncurkan pada pertengahan tahun ini.

Baca juga: Insentif Motor Listrik Malah Bikin Calon Konsumen Menunda Beli

Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho Pekerja merakit mobil pick up di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik mobil PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) untuk mulai beroperasi memproduksi mobil. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc.

Apabila mengambil contoh mobil listrik, mengacu pernyataan Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Makmur), per-Oktober 2022 Ioniq 5 masih inden lebih dari satu tahun, tepatnya sekitar 15 bulan.

Tetapi untuk kabar terbaru dari pihak Hyundai tentang bisnis kendaraan listriknya saat ini, Makmur belum memberikan tanggapan.

Kekhawatiran serupa juga datang dari PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai APM Toyota di Tanah Air dan Wuling Motors Indonesia. Namun, mereka belum bisa menarik kesimpulan atas potensi yang ada sebelum kebijakan terkait diresmikan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com