Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/10/2022, 17:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini, Jakarta dan sekitarnya mulai sering diguyur hujan deras hingga menyebabkan genangan air yang tinggi atau banjir di mana-mana. Tak sedikit yang masih nekat untuk tancap gas melewatinya.

Padahal, menerabas banjir berpotensi tinggi membuat kendaraan menjadi mogok hingga mengalami kerusakan. Akibatnya, perlu biaya yang tidak sedikit untuk melakukan perbaikan.

Baca juga: Setelah Mobil Terendam Banjir, Jangan Langsung Nyalakan Mesin

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, orang Indonesia memiliki kebiasaan yang cukup 'unik', yakni nekat menerabas banjir.

Jalan antarkabupaten di Desa Nangka, Bangka Selatan, Bangka Belitung terendam banjir, Kamis (6/10/2022).Dok. BPBD Bangka Belitung Jalan antarkabupaten di Desa Nangka, Bangka Selatan, Bangka Belitung terendam banjir, Kamis (6/10/2022).

"Buang kebiasaan nekat main tancap gas yang berujung mobil terjebak karena menerabas banjir yang ternyata dalam. Jaga emosi supaya bisa berpikir jernih dalam mengambil keputusan," ujar Sony, kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

Sony menambahkan, pastikan punya rute lain sebagai alternatif. Sehingga, tidak mengganggu perjalanan.

Baca juga: Efek Buruk Paksa Mobil Matik Terabas Banjir

"Berhenti dan melihat kondisi genangan di depan untuk titik patokan aman menerabas dan lihat juga kemampuan kendaraan," kata Sony.

Ilustrasi banjir. PIXABAY/J LLOA Ilustrasi banjir.

"Pastikan trotoar, obyek-obyek di sekitar masih terlihat dan ketinggian genangannya maksimal setengah ban. Jika aman, silakan melintas," ujarnya.

Saat melintas, Sony menyarankan, lakukan dengan kecepatan yang pelan dengan gigi rendah. Tapi, bukan setengah kopling untuk mobil manual dan melintas tidak memainkan RPM tinggi.

"Supaya tidak menciptakan efek ombak yang bisa membuat air tersedot ke dalam air intake," kata Sony.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com