SEMARANG, KOMPAS.com - Masuk musim hujan, bagi pengendara sepeda motor harap berhati-hati. Pasalnya sampai saat ini masih banyak ditemui adanya genangan air, termasuk di jalan protokol.
Kondisi tersebtu tak hanya sangat menganggu perjalanan, tapu juga memiliki risiko berbahaya bagi keselamatan berkendara.
Nomor satu yang harus diwaspadai adalah ketinggian genangan air. Khusus pengguna sepeda motor, selain risiko kecelakaan potensi kerusakan fatal juga jadi ancaman.
Terlebih motor matik alias skutik, lantaran populasinya tertinggi, penting untuk diketahui adalah risiko kerusakan mesin dan komponen CVT disebabkan air.
Baca juga: Cara Hindari Jebakan Aquaplaning Saat Berkendara di Musim Hujan
Kedua komponen itu sangat sensitif dan gampang bermasalah ketika terkena air.
Lantas bagaimana supaya aman?
Baca juga: Nekat Terobos Banjir, Ingat Bahaya Water Hammer
Komponen CVT matik adalah sistem penggerak roda yang bertugas menyalurkan tenaga mesin. Terdapat beberapa komponen seperti roller, v-belt, dan kampas kopling ganda matik yang bisa rusak jika terkena air.
Lantaran itu, pemilik skutik dituntut memprediksi terlebih dahulu ketinggian air sebelum melintas.
Jika terlanjur, sebaiknya cairan pelumas CVT segera diganti, hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi dampak kerusakan fatal.
Seperti diungkap Kepala Bengkel Honda Nusantara Sakti Penggaron Semarang Rofiudin, komponen CVT skutik yang kemasukan air bisa ditandai bunyi suara kasar.
"Jadi, bunyi kasar timbul akibat komponen mekanik seperti roller dan v-belt kering. Oli gardan tercampur air dan ikut berputar, gerakkan mekanis jadi abnormal," kata Rofiudin kepada Kompas.com, Kamis (6/10/2022).
Kabel-kabel kelistrikan skutik, terutama di dekat aki sangat berisiko mengalami korsleting lantaran letaknya di bawah.
Untuk itu, perlu diperhatikan adalah pemeriksaan kabel-kabel kelistrikan, tujuannya memastikan sambungan kabel tak ada yang bocor.