Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Paksa Mobil Matik Terabas Banjir

Kompas.com - 07/10/2022, 11:31 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG,KOMPAS.com - Selain kemacetan lalu lintas, genangan air di sejumlah titik ruas jalan protokol juga berpotensi memicu kerusakan komponen mobil.

Karena itu, pemilik mobil matik dituntut lebih waspada dan berhati-hati ketika memutuskan untuk menerobos genangan air. 

Nomor satu yang harus diperhatikan terutama komponen transmisi matik yang sensitif dan gampang rusak. 

Baca juga: 50 Persen Masyarakat Indonesia Malas Bayar Pajak Kendaraan

Hermas E Prabowo, Pemilik Worner Matic menjelaskan, genangan air yang melebihi batas aman kira-kira seperempat ban, memiliki risiko girboks transmisi kemasukan air.

Sungai Matakali Meluap, Jalan Trans Sulawesi Terendam Banjir *** Local Caption *** Sungai Matakali Meluap, Jalan Trans Sulawesi Terendam BanjirKOMPAS.COM/JUNAEDI Sungai Matakali Meluap, Jalan Trans Sulawesi Terendam Banjir *** Local Caption *** Sungai Matakali Meluap, Jalan Trans Sulawesi Terendam Banjir

"Yang harus diperhatikan ada dua hal, yakni air intake dan girboks transmisi. Air bisa masuk dari lubang pembuangan oli matik. Kualitas oli akan menurun dan kampas kopling matik bisa slip," kata Hermas kepada Kompas.com, Jumat (7/10/2022). 

Air sifatnya korosif, tanp disadari membuat komponsn girboks transmisi berkarat. Terutama, komponen gir dan bearing, hal ini tentunya menganggu kinerja mekanisme transmisi. 

Bertambah parah, jika air sampai masuk rumah kopling, perpindahan gigi otomatis akan terasa berbeda. Bahkan, jika selip mobil bisa netral sendiri atau terjadi yang namanya delay

Efeknya, tenaga mesin tak bisa tersalurkan seluruhnya, mobil jadi berat dan kurang responsif. 

"Tenaga mesin tertahan di dalam girboks, belum sampai tersalur sampai roda. Lumpur yang mengendap di dalam rumah kopling, membuat perpindahan gigi transmisi terlambat. Hal ini dikarenakan mekanisme kopling matik gagal menyalurkan tenaga, pelumas mesin tidak masuk ke dalam lantaran kering terkontaminasi air," ucapnya. 

Baca juga: Jalan TB Simatupang Terendam Banjir, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

Ilustrasi terobos genangan air.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Ilustrasi terobos genangan air.

Untuk itu, Hermas menyarankan, setelah menerjang genangan air yang cukup tinggi, pemilik mobil harus cermat dan mewaspadai gejala-gejala seperti bunyi aneh transmisi, tenaga mobil kurang responsif, dan perpindahan gigi terasa kasar. 

Baca juga: Para Pegiat Kustom Siap Dukung Konversi Motor Listrik

Kepala Nissan Setyabudi Semarang Andika Herda Permana mengatakan, kelistrikan transmisi dan modul control atau TCM (Transmission Control Module) rawan dan sensitif terhadap air. 

Antisipasi hal buruk yang berbahaya, lebih baik putar balik atau mencari rute alternatif yang aman jika merasa genangan air tidak aman dan berbahaya. 

Genangan air terjadi di kawasan Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Minggu (11/9/2022).Dok. BPBD Kabupaten Malang Genangan air terjadi di kawasan Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Minggu (11/9/2022).

"Patokannya maksimal 50 cm walau ground clearance mobil terbilang tinggi. Modul elektrikal matik sensitif dan bisa rusak terkena air," kata Andika. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau