Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta Mobil Mesin 3 Silinder Lebih Irit BBM?

Kompas.com - 08/09/2022, 09:22 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebelum ramai elektrifikasi, salah satu pengembangan mobil agar ramah lingkungan dan irit bahan bakar adalah mengurangi jumlah silinder. Dari empat menjadi tiga.

Tak heran banyak mobil modern saat ini mengusung mesin tiga silinder. Tak hanya pada mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC), konsep yang sama juga digunakan pada jenis produk lain, bahkan merek-merek mewah sekalipun.

Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto mengatakan, teknologi mobil tiga silinder semuanya di desain ramah lingkungan dan irit bahan bakar. 

Baca juga: Mesin Turbo Vs Hybrid, Mana yang Lebih Irit?

Mesin mobil dirancang dengan kompresi tinggi. Tekanan ruang bakar sangat besar, ledakan tenaga mesin bisa tercipta walau hanya menggunakan sedikit bahan bakar. 

Desain eksterior VW T-CrossKompas.com/Donny Desain eksterior VW T-Cross

"Mobil LCGC 3 csilinder rasio kompresi dirancang di atas 10:1, kompresi itu lebih padat. Jadi, cukup dengan campuran BBM sedikit bisa menghasilkan tenaga," ucap Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/9/2022). 

Selain itu, timming pengapian mesin juga disetel lebih cepat, tujuannya menciptakan ledakan ruang bakar dengan ritme dan jeda waktu yang singkat. 

Meski begitu, Bambang menyebut, satu hal yang wajib diperhatikan pengguna mobil tiga silinder, yakni kualitas bahan bakar. 

Rekomendasi Jenis Bahan Bakar untuk mobil LCGC Rekomendasi Jenis Bahan Bakar untuk mobil LCGC

Dengan kompresi mesin yang tinggi, agar timming pengapian tidak berubah, maka bahan bakar harus bisa terbakar tepat waktu. 

"Kalau di isi BBM kualitas rendah, ECU akan memerintahkan koreksi data campuran bahan bakar dan udara. Timming pengapian di set mundur dari ukuran standar," kata dia. 

Akibat dari kompresi yang tidak sesuai imbas penggunaan bahan bakar murah atau berkulitas rendah, berdampak mesin mengalami knocking

Paling dirasakan adalah tenaga mesin ngedrop, tarikan berat, kemudian konsumsi bahan bakar akan terasa lebih boros. 

Baca juga: Biar Konsumsi BBM Mobil Makin Irit, Perhatikan 4 Hal Ini

Toyota Raize GR SportKompas.com Toyota Raize GR Sport

"Ngelitik alias knocking bukan termasuk gejala kerusakan berat. Tapi, dampak langsungnya juga merugikan. Akselerasi dan tenaga tidak sesuai harapan. Bila dipaksa, otomatis perlu menambah injakan pedal gas yang berujung pada penggunaan bahan bakar lebih banyak," tutup Bambang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau