JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang balap motor MotoGP dinilai mulai kehilangan pamor dan ditinggalkan penonton.
Dalam beberapa balapan tahun ini, seperti di Portimao dan Jerez, jumlah penontonnya berkurang drastis dibandingkan tahun lalu. Bahkan, pada saat balapan digelar di Sirkuit Mugello, diketahui tiket yang terjual hanya setengah dari musim 2021.
Tak sedikit pula yang beranggapan bahwa popularitas MotoGP disebut sudah mulai dikalahkan dengan ajang Formula One (F1).
Baca juga: Red Bull Racing Bisa Raih Podium Ganda di GP Belgia
Dorna Sports belum lama ini juga mengambil langkah untuk meningkatkan popularitas MotoGP, salah satunya adalah menerapkan Sprint Race MotoGP pada musim 2023.
Sepinya penonton MotoGP beberapa tahun belakangan ini bisa jadi tak terlepas dari pensiunnya sosok Valentino Rossi yang menjadi tokoh utama dalam ajang balap motor tersebut.
Mantan pebalap MotoGP Jorge Lorenzo pun turut memberikan komentarnya mengenai kondisi MotoGP saat ini yang perlahan mulai ditinggalkan oleh para penggemarnya.
Dikutip dari AS, Lorenzo mengatakan, turunnya pamor MotoGP disebabkan dari sikap para pebalap. Menurut dia, saat ini semua rider MotoGP tampak seperti teman, padahal justru peperangan di lintasan balaplah yang menjadi daya tarik bagi penonton.
“Pertempuran tanpa henti membuat ramai penonton. Sekarang mereka semua tampak seperti teman,” ucap Lorenzo dikutip dari AS, Senin (29/8/2022).
Mantan pebalap Yamaha itu mengungkapkan, MotoGP beberapa tahun terakhir berbeda ketika dirinya masih menjadi rival Valentino Rossi dan Marc Marquez.
Baca juga: Kendaraan Listrik Dipercaya Bisa Kurangi Impor BBM
Ia mengatakan, pada saat itu aksi menarik di lintasan kerap terjadi setiap akhir pekan balapan, seperti peristiwa Sepang 2015 di mana terjadi duel sengit antara Rossi dan Marquez, atau di Jerez tahun 2011 yang melibatkan Stoner dengan Valentino Rossi.
"Sekarang mereka semua tampak seperti teman. Quartararo tidak berbicara dengan Bagnaia seperti yang saya lakukan dengan Rossi. Pecco tidak berbicara dengan Martin seperti yang dilakukan Valentino dengan Stoner,” katanya.
Namun, Lorenzo menambahkan, saat MotoGP Mandalika, beberapa rider cukup menunjukkan aksi rivalitas saat balapan. Seperti yang terjadi antara Quartararo dan Miller, di mana mereka saling menuduh terlalu agresif ketika berkendara.
“Jadi rivalitas tetap ada, dengan citra yang mengutamakan sportivitas di atas segalanya,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.