JAKARTA, KOMPAS.com – Arus balik Lebaran telah mencapai puncaknya pada Minggu (6/4/2025) kemarin, sebelum akhirnya ditutup dengan rekayasa lalu lintas one way nasional.
Tercatat pada H1 sampai H+6 (31/3/2025 sampai 7/4/2025), sebanyak 592.935 kendaraan dari Wilayah Timur Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama atau naik 177,16 persen jika dibandingkan lalu lintas normal sebanyak 213.929 kendaraan
Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho, mengatakan, saat ini arus lalu lintas sudah cukup terkendali.
Baca juga: Kesalahan Umum Pengemudi dalam Menggunakan Lampu Hazard
“Jadi sudah hampir 74 persen kendaraan yang dari luar Jakarta sudah masuk Jakarta,” ujar Agus, dalam keterangan tertulis, Selasa (8/4/2025).
Menurutnya, memang berdasarkan hasil analisa dan evaluasi, tidak semua pemudik langsung kembali ke Jakarta seusai Lebaran. Beberapa di antaranya masih memilih untuk tinggal di kampung halaman.
“Hasil analisa dan evaluasi untuk arus balik, kembali itu hanya rata-rata maksimal 85 persen, yang lainnya itu setelah operasi nanti berangsur-angsur akan kembali ke Jakarta,” ucap Agus.
Baca juga: Mengapa Bus Tingkat Populer di Jakarta-Malang?
“Jadi tidak harus 100 persen. Jadi masih ada yang liburan, masih ada yang berada di luar Jakarta,” kata dia.
Di sisi lain, Agus mengatakan, yang terpenting dari pelaksanaan mudik adalah keselamatan. Ia bersyukur tingkat kecelakaan musim mudik tahun ini turun dibandingkan sebelumnya.
“Yang paling terpenting adalah kondusivitas. Jadi kondisi lancar, kecelakaan menonjol tidak ada. Jadi aspek keamanan dan aspek keselamatan itu bagian daripada indikator bahwa Operasi Ketupat berjalan dengan lancar,” ujar Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.