JAKARTA, KOMPAS.com - Aki pada mobil menjadi salah satu komponen yang tak bisa dianggap remeh keberadaannya. Karena itu, pemilik kendaraan wajib memperhatikan baik dalam perawatan dan ketika akan melakukan pergantian.
Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, pada dasarnya aki terbagi menjadi dua jenis, yakni aki kering dan aki basah.
Perlu dipahami bahwa semua jenis aki (kering dan basah) tetap menggunakan cairan elektroda (biasa disebut air aki).
Namun, pada jenis aki kering, cairan lebih padat dan berbentuk gel. Sedangkan basah biasanya membutuhkan perawatan rutin, berbeda dengan aki kering yang sifatnya bebas perawatan atau maintenance free (MF).
Baca juga: Durasi Ideal Memanaskan Mesin Mobil di Pagi Hari
“Aki ada yang jenisnya basah dan MF, untuk aki basah masih harus memperhatikan level air akinya, kalau kurang ditambah. Tetapi kalau MF tidak perlu karena bebas perawatan,” ucap Didi saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/7/2022).
Didi melanjutkan, tak kalah penting adalah harus rajin membersihkan terminal aki dari kotoran.
“Jika tidak dibersihkan, akan timbul potensi arus listriknya kurang baik,” kata Didi.
Didi juga menyarankan bagi pemilik mobil sebaiknya paham ciri-ciri aki mobil yang sudah mulai soak. Jika tanda itu terjadi, sebaiknya segera mengganti aki mobil dengan yang baru.
“Ciri-cirinya saat menghidupkan mesin, dinamo stater menjadi berat dalam memutar mesin. Kemudian lampu depan atau lampu besar terangnya menjadi redup, dan suara klakson berkurang,” ucapnya.
Untuk diketahui, umur atau usia pakai aki mobil berbeda-beda. Idealnya kurang lebih sekitar 1,5 tahun hingga dua tahun, tergantung dari pemakaian dan juga bagaimana pemilik mobil tersebut melakukan perawatan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.