SEMARANG, KOMPAS.com - Aki memiliki fungsi yang cukup berperan penting pada mobil sebagai suplai kelistrikan.
Secara umum, ada dua jenis aki yang banyak beredar di pasaran, yakni basah dan kering, atau kerap disebut aki maintenance free (MF).
Keduanya punya kelebihan dan kelemahan. Pemilik mobil yang ingin mengganti aki, wajib tahu dulu sebelum membelinya.
Baca juga: Boleh atau Tidak Isi Minyak Rem Beda Warna?
Menurut Pemilik Menyanan Jaya Raya Aki Andreas Hardjo, aki basah maupun kering sama-sama menggunakan cairan elektroda.
Aki kering, cairannya lebih padat dan bentuknya gel. Sedangkan pada aki basah benar-benar cari seperti air biasanya.
"Perawatan aki basah lebih ribet karena harus cek ketinggian air. Juga menambahkan air aki bila berkurang," kata Andreas kepada Kompas.com, Minggu (31/7/2022).
Andreas mengatakan, aki basah punya sisi negatif lantaran air yang mudah menguap dan jadi biang kerok munculnya kerak pada terminal kutub.
Dengan demikian, secara perawatan memang lebih ribet, selain cek ketinggian level air penambahan air aki tak boleh kelewat batas maksimal.
"Isi ulang air aki juga ada aturan, kalau kurang cell aki tidak terendam. Kelebihan, air aki cepat menguap," ujar dia.
Berbeda dengan aki kering yang tidak membutuhkan perawatan khusus. Soal mana yang lebih awet, menurut Andreas aki basah cenderung lebih awet asal pemilik rajin cek air aki.
Baca juga: Soal LCGC Konsumsi Pertalite, Begini Kata Daihatsu
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.